Menu

Selasa, 24 Mei 2022

GURU BAGAI NAKHODA BAHTERA DALAM MERDEKA BELAJAR


Oleh : Susan Anggraini, S.Pd

 

 

 GURU BAGAI NAKHODA BAHTERA DALAM MERDEKA BELAJAR

 

Dalam dunia pendidikan yang berlangsung sejak dahulu hingga sekarang, peranan sosok seorang guru memegang kendali penting untuk kemajuan peserta didik. Ibarat sebuah bahtera yang mengarungi samudera luas, begitu perumpamaannya pada dunia pendidikan. Dalam perjalanan banyak hal yang ditemui di dunia pendidikan, lika-liku rintangan yang menghadang harus dijalani dan selalu berusaha menemukan solusi terbaik supaya bahtera dapat terus berlayar. Permasalahan yang muncul beranekaragam dan silih berganti tiada henti, bak romantika kehidupan insan yang harus dijalani.

Berkaitan dengan ini guru berperan sebagai nakhoda untuk mewujudkan arah tujuan yang akan dicapai dalam suatu pembelajaran. Sesuai dengan peran penting tersebut seorang guru harus memiliki kemampuan lebih agar selalu siap menjalankan peranannya. Seorang guru harus cakap, cepat tanggap dalam mencari solusi pada permasalahan yang ditemui dalam pembelajaran. Cerdas dalam berinovasi sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi peserta didik. Tangkas dan terampil dalam mengembangkan kreativitas dirinya, sehingga dapat diimplementasikan kepada peserta didik dalam pembelajaran.

Menyikapi permasalahan yang dihadapi saat ini dengan penyebaran virus covid 19 yang mewabah, tentu membawa pengaruh pada dunia pendidikan. Sebagai guru yang mengajar di sebuah sekolah menengah kejuruan, saya merasakan ada perubahan dan permasalahan di depan mata. Sedikit rasa prihatin tersembunyi di dalam hati saat melihat semangat belajar peserta didik yang mengalami penurunan dari masa sebelumnya. Dampak covid 19 ini mempengaruhi semangat belajar peserta didik. 

Beberapa waktu yang lalu pembelajaran tatap muka sempat terhenti beberapa bulan, dan dilakukan secara daring (online). Banyak orang tua yang mengeluhkan kondisi ini, karena harus mendapat kerja tambahan memantau pembelajaran anak di rumah, bahkan ada menjadi tutor untuk membantu menjelaskan materi pelajaran kepada anaknya.

Dengan keberanian besar dan keyakinan kepada Allah yang Maha Kuasa, pemimpin sekolah kami menginstruksikan untuk memulai pembelajaran tatap muka dengan kapasitas 50% dengan syarat semua warga sekolah harus mematuhi protokol kesehatan. Pembelajaran tatap muka di sekolah kami dilaksanakan secara langsung. Merupakan tugas yang tak pernah terpikirkan sebelumnya, karena sebagai guru harus membiasakan lagi pola pembelajaran tatap muka kepada peserta didik yang sudah mengalami pembelajaran daring  (online) di rumah selama beberapa bulan. Peranan guru yang memberikan stimulus kepada siswa agar mereka dapat fokus pada pembelajaran perlu kemampuan ekstra, karena mereka terbiasa dengan fokus pada android dalam pembelajaran secara daring.


SMK Negeri 2 Pangkalpinang tempat saya mengabdikan diri sebagai guru yang mengampu mata pelajaran sejarah, merupakan sekolah yang terpilih menjadi Sekolah Pusat Keunggulan atau sekolah penggerak. Sebelumnya beberapa waktu yang lalu bulan Juli tahun 2021, saya mengikuti pelatihan “Implementasi Pembelajaran bagi Guru Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan” yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah [LPPKSPS] Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Pelatihan ini dilaksanakan secara daring (online) selama sepuluh hari. Dalam pelatihan ini saya mengenal merdeka belajar yang digaungkan Bapak Nadiem Makarim, B.A., M.B.A sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 

Sekolah penggerak adalah sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) serta non kognitif (karakter) yang diawali dengan SDM yang unggul (Kepala sekolah dan guru). Merdeka belajar merupakan solusi yang dipilih dalam mengatasi sistem pembelajaran pada masa ini. Dengan menggalakkan merdeka belajar diharapkan ada peningkatan keberhasilan dalam pendidikan di Indonesia. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan, Merdeka belajar adalah suatu pendekatan yang dilakukan supaya siswa dapat memilih pelajaran yang diminati, sehingga para siswa bisa mengoptimalkan bakatnya dan dapat menyumbangkan karya bagi bangsa.


Secara umum peran guru dalam merdeka belajar adalah dapat meningkatkan kompetensi, menunjukkan kebiasaan refleksi untuk pengembangan diri secara mandiri, berpartisipasi aktif dalam jejaring dan organisasi profesi untuk mengembangkan karier. Berkaitan dengan hal tersebut, guru diberikan kemerdekaan mengajar, sehingga dapat berinovasi dan berkreasi dalam menjalankan tugasnya untuk mencerdaskan peserta didik. Bahkan untuk membantu kreativitas guru, ada aplikasi yang dapat di download yaitu “Merdeka Mengajar”. Di dalam aplikasi ini terdapat fitur Tutorial Pembelajaran, Perangkat Ajar, Asesmen Murid, dan lainnya yang dapat membantu guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.


Setiap tanggal 2 Mei negara kita memperingati hari Pendidikan Nasional. Tanggal 2 Mei 1889 merupakan kelahiran seorang Pahlawan Nasional dan sekaligus merupakan Bapak Pendidikan Nasional yang bernama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Seorang aktivis politisi dan juga pelopor pendidikan. Beliau lebih dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara pada kalangan masyarakat, karena beliau ingin dianggap sebagai orang biasa tanpa ada gelar bangsawan. Pada 2 Mei 2022 yang lalu bertepatan dengan hari Raya Idul Fitri 1443 H, merupakan perayaan hari besar bagi umat Islam di seluruh dunia. Hari pendidikan biasanya selalu diperingati dengan upacara. Pada tahun ini upacara hari pendidikan dilaksanakan pada Jumat tanggal 13 Mei 2022.


Sebagai peserta upacara pada hari pendidikan, semua mendengarkan pidato kenegaraan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Beberapa hal yang menjadi point dalam kutipan pidato tersebut adalah “ Di tengah hantaman ombak yang sangat besar, kita terus melautkan kapal besar yang bernama Merdeka Belajar, yang di tahun ketiga telah mengarungi pulau-pulau di seluruh Indonesia. Kurikulum Merdeka, yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemik, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kini kurikulum merdeka sudah diterapkan lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Itu berarti ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan”.

Semua bersinergi untuk saling bekerjasama mensukseskan pendidikan di negara kita tercinta ini. Harapan mulia tercetus untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai guru yang memiliki peranan penting dalam pembelajaran, selalu berusaha meningkatkan kemampuan untuk mencerdaskan peserta didik, serta membekali mereka dengan ilmu pengetahuan dan keahlian yang bermanfaat untuk menjadi bekal bagi mereka dalam membangun masa depan bangsa. Alhamdulillah kita banyak bersyukur kepada Allah Yang Maha Kuasa serta pemangku kebijakan, dampak covid 19 dapat teratasi secara baik terutama dalam dunia pendidikan.

Semboyan pendidikan yang dikemukakan oleh Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah : “Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani”. Artinya adalah di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan. Sebagai seorang guru harus menanamkan semboyan ini di dalam diri kita dan diterapkan setiap saat khususnya pada proses pembelajaran. Guru adalah ujung tombak kemajuan pendidkan pada suatu Negara. Sebagai guru harus memberikan contoh suri teladan yang baik kepada semua peserta didik. Guru juga selalu memberikan dorongan dan motivasi untuk keberhasilan peserta didik.


Untuk mengenal lebih jauh sosok Ki Hajar Dewantara seorang tokoh yang berperan penting dalam dunia pendidikan. Bangsawan yang mengampu pendidikan setinggi-tingginya, untuk berbagi pada rakyat Indonesia tercinta, guna memajukan dunia pendidikan. Pesona Ki Hajar Dewantara dapat dilihat pada link youtube berikut ini: https://youtu.be/SIiHEOFRdjo

Peranan Guru dalam menerapkan merdeka belajar yang saat ini dilaksanakan hampir seluruh wilayah di Indonesia adalah :

-         Secara mandiri mengembangkan kompetensi diri melalui refleksi

-         Merancang, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

-         Aktif berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

-         Menerapkan nilai-nilai kebhinekaan, inklusi dan ramah anak.

-         Guru sebagai penyusun pengembangan kurikulum operasional, pelaksana kurikulum, dan fasilisator pembelajaran. 

Dalam merdeka belajar guru harus memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Siswa memiliki rasa bebas tanpa tekanan dan merasa nyaman selama pembelajaran. Dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat dapat membuat suasana belajar menjadi asyik bagi siswa. Siswa dapat berkreasi, mandiri, dan berinovasi dalam memecahkan permasalahan yang diberikan guru dalam pembelajaran. Dengan kebebasan dan suasana menyenangkan yang tercipta, tentunya akan meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

Penilaian guru tentang hasil belajar peserta didik, banyak karya penuh inovasi yang dapat mereka hasilkan . Hal ini dikarenakan peserta didik merasa senang dalam pembelajaran yang telah diberikan oleh guru. Dengan adanya peningkatan hasil belajar peserta didik dapat menunjukkan tingkat keberhasilan proses pembelajaran. Bila semua bersinergi dengan baik tentu tujuan pendidikan nasional dapat tercapai yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. yaitu insan yang beriman serta bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta berbudi pekerti luhur, mempunyai pengetahuan serta keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap serta berdikari serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan serta kebangsaan.

Begitu besar peranan guru dalam proses pembelajaran. Kurikulum Merdeka Belajar memberikan kebebasan kepada guru untuk berinovasi sehingga dapat menciptakan kebebasan belajar bagi peserta didik, sehingga terwujud suasana pembelajaran yang menyenangkan tanpa paksaan. Dengan suasana belajar yang menyenangkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Terciptalah perserta didik profil pelajar pancasila sebagai generasi penerus bangsa yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kreatif, gotong royong, berkebhinekaan global, bernalar kritis dan mandiri. Dengan semangat kebangkitan nasional mari kita semua bangkit untuk mengisi kemerdekaan dengan kegiatan positif guna membangun dan mengharumkan nama Bangsa Indonesia.




Profil penulis 

Nama : Susan Anggraini, S.Pd

TTL     : Pangkalpinang, 20 Oktober 1980

Tempat bertugas : SMK Negeri 2 Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Email:susan.anggraini17@gmail.com

Blog : https://susansukses.blogspot.com/

Hp : 081367697870


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



Senin, 23 Mei 2022

Bingung

Bingung untuk memulai..
Tak tahu harus dimulai dari mana
Rasa bingung sedang meraja
Bingung.., harus berbuat apa

Khayalan sedang kaku pikiran tak tahu apa
Selami hati masih jauh terasa
Waktu terus berlalu tinggalkan asa
Entah kapan sampai temui tujuan yang sedang berkelana

Memulai menenggelamkan diri dalam samudera
Banyak temui semua rupa yang ada
Kembali bingung melanda
Lompati seonggok hati yang terluka



Sabtu, 14 Mei 2022

Sesal

Sesal tak pernah diawal
Saat semua telah terjadi ada rasa sesal di hati
 Kucoba untuk memulai rasa untuk bangkit dan meniti lewati lorong yang pernah dilewati
Ku temui rasa sesal yang semakin mengoyak asa dalam diri

Sesal... Sesal... Aku sesali..
Tapi sudah terlambat dan waktu sudah terlewati
Perkara sebutir beras putih .. perkara kasih
Lambat mengiyakan.. ikuti penolakan
Kini termangu menatap sedih 
Sambil sesali .. mengapa waktu cepat berlalu pergi

Mereka di mana .. kemana dengan siapa?
Tiada lagi yang peduli ...
Pandai kau berucap..!
Pandai kau tutup telingamu dengan perhitungan mu
Sekarang sesal membalut diri. .
Bertanya dalam hati... Kapan waktu kan berhenti dan menghampiri...