Menu

Minggu, 03 Juli 2022

MODEL

Berkumpul dengan keluarga besar merupakan suasana yang selalu saya rindukan. Senda gurau canda tawa selalu mewarnai kebahagiaan semua anggota keluarga. Kebahagiaan natural tercipta dari kebersamaan kita.

Untuk memulai aktivitas selama di Palembang saya awali dengan membantu adik membereskan rumah semampunya. Saya mencuci pakaian yang dikenakan saat berangkat kemarin yang telah bercampur debu dijalanan. Setalah itu saya sekeluarga makan pagi dengan sarapan pagi yang telah disiapkan.

Selang beberapa waktu selesai sarapan gadis kecil saya membantu membereskan piring dan mencucinya. Setelah itu kami bersiap untuk pergi ke sebuah mall yang cukup terkenal di Palembang. Perjalanan kami ke mall untuk membeli beberapa peralatan yang diperlukan sulung saat ngekost nanti.

Selesai berjalan menyusuri pertokoan yang ada di mall dan membeli beberapa barang yang kami perlukan, perut mulai terasa lapar. Saya teringat dan ingin sekali makan makanan khas dari Palembang. Di Palembang terdapat banyak makanan khas daerah yang memiliki rasa enak untuk dinikmati.

Makanan khas yang ingin saya nikmati itu namanya adalah model. Model ini bukan profesi seseorang dalam mempromosikan sebuah pakaian dari desainer ternama. Model yang saya bicarakan adalah panganan asli Palembang yang terbuat dari ikan dan tepung tapioka sebagai bahan utamanya. 

Proses pembuatannya seperti membuat pempek, tetapi ada perbedaan pada kuahnya. Pada model kuahnya bening, dengan rasa gurih, terdapat irisan bengkuang, jamur, daun sop dan bawang goreng. Dapat ditambahkan kecap, cabe dan perasan jeruk kunci sesuai selera untuk menambah kenikmatannya. Model jenisnya terbagi dua, yang pertama model ikan karena bahan utamanya ikan. Model yang kedua adalah model gandum, karena bahan utamanya tidak menggunakan ikan melainkan tepung terigu sebagai bahan utama.

Setelah menikmati model bersama keluarga, ada kepuasan yang kami rasakan. Tercapai sudah rasa keinginan makan model yang merupakan salah satu makanan khas Palembang. Di Palembang banyak sekali makanan khas yang dapat dinikmati pencinta kuliner.

Setelah selesai berkemas, kami melanjutkan perjalanan menuju kota Kayu agung tempat kakak tertua berdomisili. Perjalanan kembali ditempuh dengan memakan waktu lebih kurang selama dua jam. Sebelumnya kami singgah sebentar untuk melihat tempat kost diva yang berada di Indralaya.

Melihat tempat kost diva yang berada di Kompleks perumahan Persada, menambah ingatan saya. Ternyata sudah hampir 20 tahun yang lalu saya pernah berkuliah di universitas Sriwijaya. Menuntut ilmu sebagai bekal untuk masa depan. Untuk menjadi manusia yang dapat hidup mandiri tanpa membebani orang tua.

Sekarang dilanjutkan anak sulung saya yang memilih almamater yang sama dengan ayah dan mama nya. Alhamdulillah ya Allah... atas nikmat dan rezeki yang telah Engkau limpahkan kepada saya. Sampai usia sekarang saya masih dapat melihat anak saya duduk di bangku perkuliahan di salah satu universitas negeri di Indonesia.

Harapan saya semoga diva dimudahkan dan diberi kelancaran untuk menyelesaikan perkuliahan sesuai fakultas yang diinginkan. Diberikan Allah kesuksesan sehingga dapat hidup mandiri untuk menjelang kesuksesan.

Inilah tulisan saya hari ini semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Yakinkan diri kita dalam menjalankan kehidupan ini bahwa semua sudah ada taqdir dan ketentuan dari Allah. Semoga kehidupan kita dapat menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar