Menu

Rabu, 24 November 2021

Menjadi Penulis Penerbit Mayor


Judul : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Tanggal : 24 November 2021
Resume : 23
Gelombang : 21
Tema : Menjadi Penulis Penerbit Mayor
Narasumber : Joko Irawan Mumpuni

Malam... Aku bahagia..
Mendengar namanya, entah kenapa rasa ingin berhadapan langsung dengan orangnya..
Melihat gambarnya, koq aku merasa dekat..
Apakah hanya halusinasi saja ?
Ataukah hayalan yang tak kesampaian ?
Tapi aku merasakan hangat... Mengalir kesanubari..

Apakah ini harapan pungguk merindukan bulan...?
Aku tak mau... Aku mau ini jadi kenyataan
Dapat diterbitkan penerbit mayor, sungguh prestasi yang membanggakan
Aku akan berteriak...
Ayah .. ibu.. keinginan ini semoga tercapai
Wahai dunia.. jadilah saksi dalam peradaban ini..

Malam ini adalah malam ke dua puluh tiga dari pembelajaran belajar menulis bersama PGRI. Pemateri malam ini membuat saya merasa seperti terbangun dari tidur, membuat hayalan merasuk pikiran panjang. Beliau adalah Bapak Joko Irawan Mumpuni, orang hebat yang memimpin penerbit Andi. Didampingi moderator Mr. Bams seorang guru informatika yang begitu ramah menyapa para peserta pembelajaran. Materi pembelajaran malam ini adalah Menjadi Penulis Penerbit Mayor.

Inilah sosok Bapak Joko seorang Direktur penerbitan, penerbit Andi yang memiliki banyak pengalaman tentang dunia penerbitan, sekilas beliau menceritakan bagaimana proses awal seorang penulis untuk mengajukan karyanya kepada penerbit. Bagaimana merasakan ditolak penerbit, keluar masuk penerbit, sampai merasakan kebanggaan saat tulisan kita diterbitkan oleh penerbit mayor. Menurut Bapak Joko, ketika sudah ada kemauan yang kuat untuk menulis buku, maka pertanyaan selanjutnya adalah kapan mulai menulis dan menulis buku apa? Awas jangan sekedar menulis buku asal jadi bila tidak ingin naskah buku kita ditolak oleh penerbit. Kita harus tahu pertimbangan utama penerbit dalam menerima naskah buku untuk diterbitkan yaitu:
Karena penerbit adalah perusahaan maka kita harus tahu posisi perusahaan itu di mana, di mana pula posisi penulis , pembaca dll. Berikut adalah gambar besar industri penerbitan buku:

Jadi hanya ada 4 pihak utama yaitu Penerbit, Penulis, penyalur, Penulis lalu pembaca atau pasar buku. Namun demikian perkembangan literasi di Indonesia belum seperti yang banyak pihak harapkan karena masih ada hambatan-hambatan didalamnya. Hambatan terbesar menurut saya adalah kurangnya minat baca masyarakat Indonesia sehingga penggemar buku sangat sedikit, baik dikalangan masyarakat maupun pelajar. Kebanyakan orang zaman sekarang ini lebih menyukai gadget dibandingkan dengan membeli dan membaca buku.

Gambar ini menunjukkan proses naskah menjadi sebuah buku yang dapat dibaca oleh orang banyak. Dimulai dari penulis mengajukan naskah, kemudian penilaian naskah, apakah naskah diterima atau ditolak. Bila diterima maka akan ada surat pemberitahuan dan dibuat softcopy nya, dilanjutkan edit naskah, proses desain cover dan setting, disertakan profil penulis, setelah itu koreksi komputer dan manual. Dilanjutkan cetak film, cetak cover, cetak isi buku, kemudian dijilid, dilanjutkan wraapping dan terakhir didistribusikan sehingga sampailah ke tangan pembaca. Bila dilihat sungguh proses panjang untuk menghasilkan sebuah buku, dengan begitu saya menjadi tahu betapa berharganya sebuah karya buku yang telah ditulis seseorang hingga sampai diterbitkan. Sungguh perjuangan yang luar biasa.

Bapak Joko menjelaskan apa yang diperoleh penulis terbagi menjadi empat yaitu : 
- Peningkatan finansial dapat dirasakan langsung apabila buku karyanya sudah diterbitkan penerbit mayor
- Peningkatan karir tentu seiring dengan diterbitkan buku otomatis dapat selaras dengan karir yang semakin gemilang.
- Kebutuhan bathin akan tersalurkan dengan terukirnya nama kita pada sampul buku, tentu saja kita akan dikenang oleh orang banyak, dengan karya memberi manfaat bagi banyak orang.
- Reputasi seseorang akan naik dengan adanya karya tulisan yang diterbitkan penerbit mayor. Ini semua akan selaras dengan kesuksesan seseorang menjadi penulis hebat.

Bapak Joko mengatakan apabila kita dalam menulis asal jangan menulis saja, supaya dapat diterima penerbit kita harus melihat bagaimana selera konsumen yang akan menjadi peminat buku kita. Sesuai dengan penilaian dari penerbit.

Dalam menulis menurut Bapak Joko kita harus dapat mencari tema yang populer dikalangan masyarakat. Beliau menjelaskan bagaimana mencari tema tema tulisan yang popular atau sedang ngetrend diburu oleh para calon pembaca. Untuk mengetes apakah tema yang kita pilih sedang ngetrend atau tidak dapat kita uji dengan Google Trend seperti contoh berikut ini:
Menurut Bapak Joko salah satu yang menentukan apakah nama penulis nya punya nilai jual atau tidak biasanya penerbit akan cek CV dari penulis tersebut kemudian mengkonfirmasi dengan data Google Cendekia, akun sosmednya berapa followernya, berapa jumlah pertemanannya, berapa jumlah subscribernya dll. Berikut contoh gambar penulis yang memiliki angka tinggi di google cendekia:

Yang paling sering ditanyakan oleh penulis salah satunya adalah ”berapa oplah cetak buku tersebut” nah jawabnya tergantung dari apakah tema buku itu memlki daur hidup yang panjang atau pendek, apakah tema buku tersebut memiliki pasar yang lebar? Yang paling besar oplahnya (jumlah eksemplar dicetak) dalah bila memiliki tema dengan daur hidup panjang serta memiliki pasar yang luas, sehingga bias digambarkan dengan kwadran seperti ini:
Kini format konten buku tema buku sudah harus menyesuikan dengan perkembagan pemasaran yang baru yaitu Marketing 5.0. lalu apa yang dimaksud dengan Marketing 5.0 adalah:
Saluran yang ada ditengah toko buku misalnya akan terpangkas, karena pembaca lebh suka beli langsung dari penerbit biasa dengan online. 

Inilah gambar bagimana middleman akan hilang: Pergeseran perilaku konsumen juga akan mempengaruhi tema-tema buku apa saja yang akan laku. 
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa peminat buku yang paling besar adalah buku fiksi sebesar 75% hal ini menunjukkan bahwa pembaca lebih menyukai cerita yang menghibur pembaca. Posisi kedua nonfiksi 41% biasanya mengenai buku pembelajaran yang diminati para pelajar. Inilah contoh buku yang banyak diminati masyarakat sebagai pembaca karya tulisan dari seorang penulis.

Banyak peserta yang memberikan pertanyaan dan dijawab dengan lugas dan jelas oleh Bapak Joko. Peserta juga banyak berharap tulisannya dapat diterbitkan oleh penerbit mayor. Sehingga dapat menghasilkan apa yang telah menjadi tujuan masing-masing peserta belajar menulis. Terima kasih atas materi yang telah Bapak Joko sampaikan. Semoga dapat terwujud keinginan menjadi penulis pada penerbit mayor.


6 komentar: