Menu

Sabtu, 22 Januari 2022

VACUM

Sekian lama tak kunjungi blog dengan tulisan rayuan, candaan cerita bahkan curahan hati, ada rindu terasa menyelinap di hati. Dulu pernah berjanji akan menulis setiap hari, menulis dan terus menulis, ternyata sedikit terkhianati. Rasa rindu itu merasuk karena bersamaan memori waktu mengikuti pelatihan belajar menulis bersama PGRI.

Hu....hu... sedih berbalut rindu bertambah syahdu semakin mengganggu pikiran. Untuk sementara saya off menulis antalogi, karena mau fokus menulis buku solo. Alhamdulillah selesai buku solo pertama sebagai syarat kelulusan pelatihan belajar menulis bersama PGRI, tergelitik lagi ingin menerbitkan buku solo kedua.

Dua buku solo sedang dalam penerbitan, kerjaan belumlah selesai. Target berikutnya pembuatan proposal PTK, juga lumayan menguras pemikiran dalam menggarapnya. Semua kegiatan ini lakukan dengan target dan batas waktu yang saya tentukan. Karena menurut pendapat saya dalam melakukan suatu pekerjaan boleh kita santai, tetapi harus ditargetkan kapan selesainya. Sebagai manusia yang berkomitmen sebagai pengabdi negara, tugas selalu tersusun rapi menunggu sesuai batas waktunya.

Ada kerinduan mendalam mengusik kalbu zona nyaman. Tersentak dari mimpi seakan tak jelas berapa lama, saya tak goreskan tinta pada aksara pena lewati gawai asmara. Terasa lama... sekali, beberapa waktu lalu setiap Minggu hasilkan tiga resume dalam materi yang disampaikan narasumber. Saat menunggu siswa mengerjakan tugas, disela-sela itu tercipta puisi ungkapan perasaan hati. Tapi beberapa waktu yang lalu hingga kini terdapat kevakuman jemari lentik ini untuk menulis pada gawai aksara.

Baru malam ini saya mencoba ungkapkan kerinduan hati yang merasa ada hal kurang dalam hari-hari dilalui. Biasanya tertantang menulis dan membalas pantun yang dibagikan pemuka pantun. Namun hal ini juga kurang saya pedulikan... Oh begitu kaku rasa jalani hari tanpa menulis. Otak serasa beku karena tak ikuti petuah orang hebat pemuka literasi ternama di jagat media sosial di negeri tercinta ini.

Merenung dan mencoba untuk memulai kembali kegiatan yang memang harus selalu saya geluti. Seperti petuah Om Jay menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang akan terjadi. Karya tulisan kita akan menemui takdirnya. Orang hebat saja selalu menulis dan terus menulis, apalagi saya hanya insan kecil yang mencoba berdiri dalam barisan literasi negeri.

Semangatkan diri saya sendiri, bahwa jangan pernah ada kata puas dalam melakukan hal yang dapat meninggikan derajat seseorang dengan karya tulisan. Selalu mencoba dan melakukan pengabadian goresan jemari dengan menulis pada gawai canggih yang selalu setia menemani. Harus lakukan dua hal ini sebagai penyemangat diri dan menambah wawasan dalam berpikir, yaitu membaca dan menulis. Dalam segala hal... ya dalam segala hal.

Salam Literasi ! 
Bagi semua kalangan pecinta goresan yang penuh selaksa makna dalam setiap karya yang telah kita hasilkan. Semoga karya tulisan kita akan menemui takdirnya. Memberikan manfaat sesuai passion yang telah kita hasilkan.

6 komentar:

  1. Cakep bu tulisannya, memang semua pekerjaan menguras pikiran, semua harus selesai pada waktunya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap... Sepakat say..., Terima kasih atas semangat yang selalu kita bagikan dalam setiap tugas kita..

      Hapus
  2. Mantap. Rindu yang mulai terurai.

    BalasHapus
  3. Ampun Ama....kerennyo pake banget...lebih bernutrisi lebih sistematis....salut waktu yang begitu singkat mampu mengubah dirimu menjadi jauh lebih mempesona.

    BalasHapus
  4. Hem.... terimakasih atas semangat dan motivasi nya bunda

    BalasHapus