Menu

Jumat, 10 Juni 2022

HARI INI

Memulai kegiatan hari ini membuat saya sedikit terkesima dengan tantangan menulis dari fouder belajar menulis bersama PGRI yaitu Om Jay. Sosok beliau yang sederhana, ramah dan santun membuat saya kagum dibuatnya. Menurut saya beliau orang hebat, tapi tetap familiar di hati semua guru di Indonesia.

Pada hari Selasa tanggal 7 Juni 2022, beliau mengikuti ujian Doktoral. Secara live melalui aplikasi zoom, saya di undang Om Jay untuk menghadiri ujian tersebut. Saya mengikuti jalannya sidang dengan seksama. Mendengar Om Jay menjawab semua pertanyaan dari semua Profesor yang menguji, terpetik rasa haru di hati. Dalam jawaban Om Jay selalu mengkaitkan grup belajar menulis yang telah berlangsung dari gelombang 1 sampai gelombang 26. Itu artinya Om Jay selalu mengingat guru guru se-Indonesia di manapun kita berada.

Menulis dan literasi selalu di hati Om Jay, baik dari guru bahkan sampai siswa. Om Jay selalu memikirkan cara bagaimana dapat membangkitkan semangat menulis bagi semua orang. Sesuai dengan jargonnya " Menulislah setiap hari, lihatlah apa yang akan terjadi". Ujian Doktor beliau juga membahas mengenai menulis di kalangan siswa.

Berdasarkan pengalaman dan motivasi Om Jay yang begitu besar, beberapa waktu yang lalu saya mencoba menulis dengan tema "Pepaya" tantangannya. Setelah selesai saya membuat tulisan di blog, saya kirimkan tulisannya pada Om Jay. Alhamdulillah tanpa saya duga, saya mendapat bingkisan buku dari Om Jay. Ini link blognya.
http://susansukses.blogspot.com/2022/06/pepaya-manis.html  

Senang sekali rasa di hati, ternyata berlaku ungkapan Om Jay, dengan menulis setiap hari, kita akan dapat memperoleh sesuatu. Hal ini tidak cukup sampai di sini, kepuasan dan ketekunan dalam menulis harus dilakukan setiap hari. Kita harus dapat selalu memotivasi diri untuk selalu rutin menulis. Bisa saja terkesan sedikit dipaksakan, karena apabila tidak dipaksa tidak akan terlihat hasilnya.

Semangat menulis ini harus dapat kita tularkan pada semua orang, khususnya siswa di sekolah. Kemampuan siswa yang rajin menulis tentu berbeda dengan yang kurang rajin menulis. Semakin banyak seseorang menulis, menunjukkan semakin banyak pula dia membaca. Dengan rajin menulis dan membaca akan membuka wawasan dan pola pikir seseorang dalam segala hal. 

Sebagai guru saya harus selalu memotivasi siswa untuk rajin menulis, supaya mereka memiliki wawasan dan cara berpikir yang luas. Pada saat siswa menemui suatu permasalahan, dengan pemikiran yang baik tentu dapat mencari solusi pada permasalahan yang dihadapi. 

Dalam pembelajaran di sekolah saat masa pandemi, dalam pengumpulan tugas saya meminta siswa untuk mengumpulkan hasil kerjanya berupa blog. Ada juga tugas berupa membuat komentar pada blog yang saya bagikan. Tujuannya supaya siswa terbiasa untuk menulis dan membaca tulisan yang terdapat pada blog orang lain atau dikenal dengan walking blog. 

Kebijakan merdeka belajar yang dicanangkan pemerintah membawa arah perubahan besar dalam pola pembelajaran. Guru harus melaksanakan pembelajaran yang bebas dan menyenangkan bagi siswa. Berkenaan dengan itu literasi sangat ditekankan untuk mengembangkan pola pikir siswa. Sehingga tercipta siswa yang kreatif dan inovatif dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi selama pembelajaran.

Terselip harapan besar di dalam sanubari semoga dunia pendidikan di negara kita tercinta ini semakin membaik. Dapat terwujudnya cita-cita bangsa, menghasilkan generasi yang berkarakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila. 

Inilah sekelumit cerita tentang hari ini, semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi penggiat literasi. Dengan berliterasi generasi hebat akan banyak tercipta. Sebagai guru harus menjadi contoh bagi siswa, sehingga mudah mengajak siswa untuk menulis. Menulislah dengan tinta biru, tentu kita akan menjadi saksi keberhasilan kita.

"Ayam cintamani satu warna,
Bila dimakan redakan emosi,
Cerita hari ini tulisan pertama,
Sebagai permulaan berliterasi".

2 komentar: