Menu

Rabu, 06 Juli 2022

Bolang

Saya adalah seorang anak yang lahir pada era tahun 1980 an. Tumbuh dan berkembang menjadi seorang anak manis yang tomboy. Dikarenakan saya senang sekali bermain bersama anak laki-laki yang berada di sekitar rumah. Pada masa itu menjadi seorang anak adalah hal yang membuat suatu kebahagiaan yang dirasakan. Mengapa begitu ? karena pada jaman itu anak-anak tahun 80-an merupakan masa-masa yang membahagiakan seorang anak. Seorang anak dapat bebas menjadi bolang atau bocah petualang.

Pada masa itu setiap anak bisa bermain, tertawa bahagia, melewati waktu yang masih bersahabat. Permainan yang kami mainkan pun berbeda dengan permainan anak jaman sekarang. Anak jaman sekarang harus berkutat dengan gawai atau android yang tak pernah lepas dari genggaman nya. Sehingga semua waktu habis dengan percuma di depan gawai atau android yang mereka miliki.

Berbeda dengan angkatan kami tahun 80-an semua permainan tradisional telah kami mainkan. Bermacam-macam permainan tradisional yang dapat kami mainkan bersama teman-teman seumuran. Misalnya bermain kelereng, bermain karet atau yeye, bermain holahop ada juga bermain gambar, bermain layangan, bermain cak ing king, petak umpet, bahkan sampai bermain masak-masakan. Semua permainan ini dilakukan dengan hati senang dan bahagia. 

Serasa hidup merdeka tanpa ada tekanan ataupun paksaan dari berbagai pihak, kami dapat menikmati semua permainan dengan konsekuensi dan penuh tanggung jawab. Dengan permainan tradisional yang kami mainkan, hal ini dapat menciptakan rasa sportifitas di dalam diri anak-anak yang telah ditanamkan sejak kecil. 

Dengan permainan ini dapat melatih seseorang untuk menjadi orang yang bertanggung jawab kemudian memiliki rasa sportifitas karena dapat menerima segala hasil keputusan dengan lapang dada. Pada masa kecil dahulu permainan yang paling saya sukai adalah bermain kelereng. Saya rasakan dengan bermain kelereng ada rasa kepuasan dan kebahagiaan apabila dapat memenangkan permainannya. 

Siang bolong disaat semua orang tidur siang, ada suara yang memanggil, "susan.... susan... main setal yo", sapa teman sepermainan yang berada di luar rumah. Setal nama lainnya adalah kelereng. Teman sebaya yang memanggil susan kecil bernama Iwan, rumahnya berada persis di sebelah rumah. Susan kecil pun keluar rumah dengan membawa segenggam setal dan segera menemui Iwan yang sudah menunggu di luar rumah. Tak lama bersela waktu datanglah Antok, Erik, iman, ding dong dan Ica yang sudah berkumpul untuk mengajak bermain kelereng bersama.

Bermain kelereng ada beberapa cara memainkannya. Ada yang istilahnya bermain pris, cara bermainnya dibuatkan kotak, kemudian setal disusun di dalam garis  kotak. Dari luar garis kotak kita menembakkan setal dengan jari, supaya setal yang di dalam kotak dapat keluar garis kotak. Apabila setal yang di dalam kotak terkena dan keluar garis kotak itu menjadi milik kita. Dalam menembak setal dilakukan secara bergantian dengan cara suit atau membagi siapa yang duluan.

Cara main yang kedua, jenis permainan panah, di mana dibuat garis seperti panah, dan setal disusun sesuai garis panah. Siapa yang dapat menembak setal tepat di ujung garis panah, maka dia menjadi pemenang dan semua buah setal menjadi milik sang pemenang. Begitulah permainan setal yang sering saya mainkan bersama teman semua.

Begitu juga dengan permainan lainnya, yang beranekaragam dan membuat hati bahagia saat memainkannya. Masa kecil dahulu sangat indah. Kenangan itu selalu terkenang sampai sekarang. Sampai kini masih terekam jelas jejaknya sampai sekarang. 

Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Dengan kepuasan bermain pada masa kecil dulu, banyak terserap nilai-nilai baik yang saya rasakan sampai sekarang. Seorang anak akan bahagia bila dia merasa dapat hidup dan bermain bebas seperti apa yang mereka ingin lakukan. Hidup bebas tetapi harus dapat bertanggung jawab pada masa depan.

2 komentar: