Menu

Kamis, 16 Juni 2022

DUA REMAJA

Menginjak usia empat puluh dua tahun ini tanpa terasa banyak cerita yang telah dilalui. Masuk dalam usia dewasa ini membuat saya lebih banyak berpikir dan mempertimbangkan setiap mencari solusi pemecahan pada masalah yang dialami. Sebagai ibu dari dua orang anak yang sudah remaja, harus bisa menjadi teman dalam curhatan mereka. Dari cerita sekolah sampai keseharian di rumah semua tercurah saat ada waktu senggang. Tawa canda keakraban mewarnai percakapan kami. 

Hari menjelang sore berbalut awan putih yang mulai berwarna kemerahan karena senja. Saat saya sedang duduk bersantai di depan kolam ikan yang berada di bagian belakang rumah, datanglah anak sulung dan menghampiri. Dengan wajah sedikit malu diva mulai menyapa dan tersenyum manis. Ada sesuatu hal yang ingin ditanyakan kepada saya. Sepertinya diva  sudah mempersiapkan suatu pertanyaan yang ingin diutarakan. 

Bisiknya dengan suara yang lembut seraya mendekati saya duduk di tepi kolam "Ma.. bolehkah kita mengagumi seseorang ?" tanyanya dengan penuh rasa ingin tahu. Ada rasa terkejut mendengar pertanyaan anak saya yang pemalu ini. Saya tersenyum dan dengan kehati-hatian menjawab pertanyaannya. Hal ini dikarenakan saya tidak ingin melukai perasaannya yang sangat halus. "Kalau hanya sekedar mengagumi, itu tidak masalah tetapi jangan terlalu jauh dan menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan seseorang", jawab saya dengan tegas dan menatap sayang pada diva.

Di dalam hidup ini kita diciptakan yang Maha Kuasa memang berpasang-pasangan, tetapi kalau saat sekarang kita sudah mengenal lawan jenis dikhawatirkan tujuan utama dalam kehidupan kita agak sedikit terganggu. Sebagai manusia kita harus memiliki cita-cita.

"Apabila kita mengagumi seseorang lebih baik kita mengadu kepada Allah dan meminta semoga Allah dapat memberikan jodoh yang terbaik untuk kita. Seandainya memang dia jodoh yang terbaik tentu ia akan didekatkan dengan kita pada saat yang tepat dan jangan berkecil hati. Seandainya dia tidak baik untuk kita tentu dia akan pergi jauh dan kita harus dapat melupakannya". Harapan saya semoga diva dapat mengerti. 

"Baik ma.... terima kasih atas nasehat mama semoga kedepannya kehidupan diva menjadi lebih baik lagi". Dengan penuh keyakinan akan masa depan, diva menjaga pergaulan nya dengan lawan jenisnya saat di sekolah. Sehingga sampai sekarang diva selalu memikirkan sekolah.

Tak lama berselang datanglah adik bungsu yang ikut nimbrung dalam percakapan saya dan diva. Davina ingin bertanya kepada saya yang duduk disebelahnya. "Ma... Apakah arti mimpi, apabila kita memimpikan seseorang yang kita senangi datang mennemui kita?
Apakah itu akan menjadi kenyataan". Hem.... Hanya tersenyum manis yang saya berikan mendengar pertanyaan anak bungsu kesayangan ini. 

Waduh... ada rasa kerisauan di hati mendengar pembicaraan dua anak remaja ini. Saya jadi teringat pada masa remaja dulu yang dikenal dengan cinta monyet. Banyak cerita dan kenangan pada masa remaja dahulu. Ternyata beginilah rasanya menjadi orang tua yang memiliki dua anak remaja. Kita harus bisa menjadi teman dan sahabat sebagai tempat mereka curhat, sehingga mereka dapat menceritakan apa yang mereka alami dan rasakan kepada orang tuanya.

Perhatian orang tua kepada anak itu sangatlah penting karena dengan perhatian kita dapat mencurahkan rasa kasih dan sayang kepada buah hati. Mereka juga merasa nyaman apabila berada dekat dengan orang tuanya dibandingkan dengan orang lain. 

Masa remaja adalah masa mengenal lawan jenis baik laki-laki maupun perempuan. Pada masa ini kita sebagai orang tua harus mendapat memberi perhatian ekstra kepada anak-anak kita supaya tidak salah dalam pergaulan. Sebagai anak jangan pernah malu bercerita kepada orang tua, dan sebagai orang tua kita harus memiliki waktu yang cukup untuk berbincang-bincang kepada anak supaya kita dapat mengetahui perkembangannya. Di masa sekarang ini memiliki anak baik laki-laki maupun perempuan itu sama saja mereka selalu menginginkan perhatian dari orang tuanya.

Berbagai cerita yang mereka alami, semua di utarakan dua anak remaja ini kepada saya. Sebagai ibu saya harus dapat mendengarkan dengan baik dan memberikan solusi yang tepat pada permasalahan yang mereka hadapi. Dengan begitu anak dapat mengerti mana hal yang baik dan mana hal yang salah dalam menjalani kehidupan ini.  

Tanamkan jiwa dan karakter kejujuran di dalam diri anak kita supaya dia dapat menjadi orang yang hidupnya lebih terarah. Dengan jujur tentunya kehidupan di masa depannya akan menjadi lebih baik. Selain itu kita juga harus menanamkan nilai-nilai agama yang kuat kepada anak, karena inilah yang akan menjadi benteng bagi mereka dalam bergaul dengan teman sebayanya. 

Dengan keimanan yang kuat semoga anak kita akan terhindar dari perbuatan yang keji dan mungkar. Kesuksesan orang tua dapat dilihat dari bagaimana dia dapat menggiring anak-anaknya menjadi orang sholeh yang berguna bagi nusa dan bangsa serta menjadi orang-orang yang berkepribadian baik. Sebagai bekal dalam kehidupan di masa yang akan datang.

Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi kita sebagai orang tua. Sebaiknya kita selalu memberikan waktu untuk memperhatikan perkembangan anak. 

Ikan belanak di atas meja,
Hendak di pilah anak bangsawan,
Bila anak sudah mulai remaja,
Kita anggaplah seperti berkawan.













8 komentar:

  1. Mantap, Bu Susan, seoarang ibu yang baik bagi anak remaja yang. Keren.

    BalasHapus
  2. Kisahnya menarik Bu Susan, terima kasih banyak sudah berbagi cerita yang bermanfaat.

    BalasHapus
  3. terimakasih peran sebagai orangtua dan kawan buat diva sama adek ya ma 💗💗

    BalasHapus
  4. Memiliki anak remaja seakan kembali ke masa remaja jg

    BalasHapus