Menu

Sabtu, 11 Juni 2022

PANGERAN

Sabtu... Andai kau tahu rasa itu
Tentu hanya tersenyum manis kau berikan padaku
Aku berdebar.. sedikit gugup dan terdiam termangu
Mengapa rasa itu menyelinap manja sentuh secuil keraguan
Bukankah harus ku genggam keyakinan besar di hati ku
Rasa penuh kemantapan melangkah ke depan, hiraukan keraguan yang sesekali datang 
Yakinkan hati... Aku bisa!!

 
Sore menjelang magrib, saya duduk sendiri di kamar tempat terindah yang selalu dinantikan. Rasa badan cukup penat dan letih bercampur rasa kantuk yang mendera. Dengan mengambil gawai manis di atas meja, saya baca satu persatu chat wa yang masuk. Ups... Ada rasa yang sedikit menggoda setelah melihat list daftar penulis hebat yang sudah tersusun rapi.

Bagaimana dengan saya, belum menyetorkan naskah dalam tantangan menulis Om Jay. Semua tulisan di blog nya begitu menginspirasi, keren dan pasti bermanfaat bagi semua. Sementara saya setelah membereskan pekerjaan rumah, baru akan mulai menulis. Menulis tentang cerita hari Sabtu perjalanan saya bersama keluarga tercinta.

Dari semalam sudah direncanakan bahwa perjalanan besok pagi kami sekeluarga akan rekreasi ke pantai. Pantai yang menjadi tujuan kami adalah pantai yang banyak batu karang, yang berguna untuk mengisi penyaring pada kolam ikan koi.

Awali cerita hari ini dengan menceritakan hobby suami yang senang memelihara ikan koi. Selain kesenangan suami, memelihara ikan koi adalah kesukaan saya dan keluarga. Dikarenakan kolam ikan koi yang awalnya berukuran tidak begitu besar, dengan jumlah ikannya yang banyak, menuntut untuk membuat kolam lagi dengan ukuran yang lebih besar dan lebih dalam. 

Dengan ukuran kolam yang lebih besar mengharuskan pemilik kolam menyediakan media yang lebih banyak pada penyaringannya. Supaya air yang dihasilkan dalam penyaringan menjadi lebih bersih. Air yang bersih dan jernih membuat mata lebih nyaman memandang.

Media kolam yang diperlukan adalah batu karang jahe, arang, jaring nelayan serta didukung dengan mesin pompa air kolam yang berkapasitas besar. Semua media disusun dan dimasukkan pada penyaringan, sehingga dapat bekerja secara efektif untuk membersihkan air kolam. Supaya dapat menghasilkan air kolam yang baik dan cocok untuk pemeliharaan ikan koi. 

Sabtu pagi kami semua sudah diajak mempersiapkan diri oleh suami untuk pergi ke pantai. Pulau Bangka banyak sekali tujuan destinasi wisata berupa pantai dengan pemandangan yang sangat indah. Untuk memenuhi batu karang jahe yang dibutuhkan untuk kolam kami mencarinya di pantai. Sembari rekreasi menikmati indahnya pantai, sambil mengumpulkan batu karang sebagai media kolam.

Penuh semangat dan sangat cekatan kami sekeluarga mengumpulkan batu karang jahe. Tanpa terasa karung tempat mengumpulkan batu karang jahe penuh sesuai dengan target pengumpulan. Setelah semua selesai kami sekeluarga berkemas untuk masuk ke mobil dan bersiap pulang ke rumah.

Dalam perjalanan pulang si bungsu Davina berkata " Ma, perut adek lapar, kita mampir ke rumah makan Pangeran ya Ma". Tersenyum manis saya mendengarkan permintaan anakku yang manis ini. "Iya ma, Alhamdulillah lumayan banyak batu karang jahe yang kita kumpulkan, perut ayah juga sudah lapar", sahut suami saya yang tetap fokus menyetir mobil.

Tanpa terasa sampai lah kendaraan kami dan segera parkir di halaman depan rumah makan Pangeran. Rumah makan Pangeran adalah rumah makan dengan konsep bangunan didesain mewah dibandingkan dengan rumah makan lain di kota kami. Makanan yang tersedia merupakan masakan yang berasal dari Padang. Dengan cita rasa yang khas, membuat kita sangat menikmati sajian makanannya. 

Semua makanan tersaji rapi dan apik dengan peralatan makan seperti hotel berbintang. Melihat penampilan dan sajian makanannya sungguh membuat lidah semakin tergoda untuk segera menyantapnya. Begitu nikmat dan lahapnya kami sekeluarga menikmati lauk pauk dan nasi yang disajikan. "Alhamdulillah begitu besar nikmat Mu ya Allah atas segala rezeki yang telah Engkau berikan" bisik saya dalam hati.

Selesai menyantap makanan yang telah disajikan, suami membayar tagihan yang telah tertera. Sungguh tiada terduga, rumah makan mewah tampilannya tetapi harga makanannya tidak mahal. Membuat rasa ingin kembali lagi menikmati makanan yang disajikan di rumah makan Pangeran.

 Alhamdulillah dengan hati senang dan bahagia kami memasuki mobil dan melanjutkan perjalanan pulang ke rumah. "Alhamdulillah perut diva kenyang sekali ma, terima kasih ma", ucap anak sulung saya yang duduk di bagian belakang. "Memang pangeran adalah penolong adek dari kelaparan" celoteh anak kami. Kami semua sangat bersyukur dan menikmati perjalanan hari ini. 

Rasa syukur itu membuat hidup kita semakin berkah. Semua cobaan hidup yang pernah diberikan Allah Yang Maha Kuasa membuat hidup kita semakin dewasa dalam menyikapi semua masalah. Susah senang rasa di hati kita sesuai dengan jalan hidup yang telah ditakdirkan.

Demikianlah cerita hari ini semoga dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Berusahalah menggapai bintang di langit, karena dengan tidur, bintang takkan dapat diraih.

4 komentar:

  1. Terima kasih Rumah Makan Pangeran, jangan lupa di endorse ya...lumayan kan promo gratis....hari yang menyenangkan. Semangat menulis....#reminder for me

    BalasHapus
  2. Bagus kolam ikannya bun, menginspirasi, eh itu rumah makan pedang mengIndonesia yaa dimana2 ada 🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Bu imut...,iya mewah tp harga murah

      Hapus