Menu

Kamis, 16 September 2021

Puisi Susan Anggraini

PUISI – PUISI

ILLAHI ROBBI

Senja sepi sunyi terkurung langit kelam
Pertiga malam tengadah hati sujud khusyuk pada Illahi
Sadari semua khilaf diri hina tiada daya
Mengalir bulir bening menetes sentuh jiwa kosong meronta

Mohon ampun gerak raga sombong duniawi
Malu akui jejak dosa bagai buih dilaut luas
Sejak dulu berpundi - pundi rogohkan naluri hingga kini
Sujudku.. harap doa sendu meratap menagih kasih

Langit kelam mencekam saksi dialog kasih harap simpati 
Wajah tunduk tangan bersimpuh tiada henti
Lemah tak berdaya pandangi diri 
Menanti jawaban kepastian ampunan sang penguasa bumi

Ya… Illahi Robbi..
Ampuni khilaf tenggelam noda dalam laut buih putih 
Janji tak akan ulangi kesalahan ini
Tatap mata penuh harapan sinar mentari pagi
Langkah kaki lurus menemui mimpi sang penguasa kasih.







ZAHIR WANITA

Tawa riang berbalut pesona senyuman bidadari
Menangis hangat dalam dekapan erat manja merayu
Perih tak kau hiraukan, peluh basahi tanah tandus
Sejahteralah tersayang kuatkan iman tanda ketaqwaan 

Kasih indah samudera membiru
Pandangan teduh jiwa sang pujangga
Tutur kata tegas suasana hening malam
Goreskan luka hati tiada rasa pejuang cinta sejati

Wanita tangguh penakluk singgasana cakrawala
Tak menyerah walau di ujung kobar panas membara
Masalah bertubi dalam genggaman kokoh bertaruh nyawa
Lincah menari menghibur hati goresan pelangi

Ya Allah…
Bahagiakan sepanjang hidup penuh kenangan manis
Lindungi dalam naungan keridhoan Illahi Robbi
Anugerah kasih sayang tulus sepenuh hati
Rindu berbalut lembayung senja menyentuh kalbu merona
Setia menanti, pastikan hujan turun ke bumi.








KESUNYIAN


Kesunyianku… Terbelenggu sepi sendiri ruang hampa tak berpenghuni
Saat menatap langit mendung dalam kegelapan pekat malam
Saat berkata… hening tiada jawaban patung bersusun rapi
Saat tersenyum hampa tanpa balasan terdiam tersisih

Kesendirianku… tak berbalaskan putaran waktu
Semua jauh seakan tak mau tak peduli kasih putih
Kesedihanku meraja lela hati lemah tunggu perahu berlabuh
Sedih… sedih… kurasakan
Sakit… sakit… kesepianku menusuk sembilu

Berharap ada hati setia mendampingi indah malam penuh bintang
Tapi.. dimana.. dimana kekasih pautan jiwa
Tidakkah kau rasa kesunyian tersesat jalan sepi
Tanyaku penuh harap.. warna warni pelangi

Ya Allah… serah jiwa raga pada -Mu..
Dalam kepasrahan dan ketaatan doa panjatkan
Lepas hasrat benteng kokoh kesepian
Semoga Engkau naungi kesunyian gelap malam.








AKU

Terungkap fakta di balik rupa bersolek indah
Pendam cerita seribu bahasa selalu mempesona
Peduli sesama bertaut rasa bersulam benang kasih
Ciptakan bahagia walau rela binasa penggal setitik rasa

Setia beradu pelukkan rindu kadang terlupa
Bawa damai nikmati dunia penuh makna
Hati bahagia pancarkan aura lembayung senja
Senyum mawar merekah bangkit pesona raga 

Aku… adalah aku…
Tutur kata bicara baku tak sakiti kalbu
Elakkan munafik tanpa ragu membelenggu
Berucap malu bagai bunga merunduk layu
Allah kuatkan gerbang keimanan, redam nafsu arahku.














IZINKAN MENCINTAIMU

Hati gemuruh degup kencang tiada menentu
Pandang langit sampai kaki tak berujung 
Risau hati gerus waktu berlalu kencang pelana kuda
Menanti kepastian langit mendung payung pelangi senja

Gelisah jiwa meronta getarkan cakrawala
Ingin teriak beban berat sesakkan dada
Hanya diam seribu kata bagai kota tak berpenghuni
Tak dapat bicara indah bunga mekar mewangi

Langit teduh bertahta mahkota raja
Menatap jauh langkah tersisa menahan perih sampai kau kembali
Tenangkan dari gelora jiwa sang penjaga hati
Luapkan cinta peluk tumpahkan segala rasa

Sudut hati sendiri menunggu jawaban berbalas kasih
Pandangan hangat tumbuh merayu, menggoda langit turun ke bumi
Dekap rindu genggam jemari hingga pelangi tersenyum
Bersambut cinta  yang ku mau, beriringan bagai janji matahari kepada bulan.










PROFIL PENULIS


SUSAN ANGGRAINI, S.Pd lahir di Pangkalpinang 20 November 1980.  Sekolah di SD Negeri 12, SMP Negeri 1 Pangkalpinang, SMA Negeri 1 Palembang, kuliah di Universitas Sriwijaya Prodi FKIP Ekonomi Akuntansi lulus tahun 2003. Penulis seorang guru di SMK Negeri 2 Pangkalpinang.
Sebagai guru Sejarah Indonesia kemampuan bercerita di kelas memberikan tantangan tersendiri, hal ini penulis rasakan termasuk dalam memotivasi siswa menjadi pribadi tangguh dan berakhlak mulia. Sebagai guru penulis harus memastikan para siswa mengerti tantangan masa depan yang akan mereka hadapi, mereka harus siap menghadapi tantangan itu dengan mempersiapkan diri untuk terjun langsung dalam dunia kerja yang sesungguhnya..
Dalam menulis belum banyak pengalaman yang dapat dibagikan. Penulis baru belajar menulis puisi setelah mendengar cerita teman sesama guru yang telah memiliki buku analogi. Penulis tergoda untuk mengasah kemampuan merangkai kata menjadi bait puisi dan dibukukan dalam Analogi Puisi bergabung dengan Pak Mukminin dari Lamongan. Semoga kedepannya Penulis dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi dan menjadi pujangga yang bergelut dengan puisi-puisi indah.


Alamat email : susan.anggraini17@gmail.com
Blog : susansukses.blogspot.com
FB : susandani












Tidak ada komentar:

Posting Komentar