Menu

Sabtu, 30 Oktober 2021

Bintang


Ingin ku gapai indah malam berselimut gelap
Dikejauhan ku lihat setitik cahaya gemerlap
Berkilauan silau kan mata bila lama memandang
Secercah cahaya itu taburi sinar digelar malam

Jauh mata pandangi langit gelap dengan setitik cahaya
Sunyi senyap malam tengadah dalam sendiri tiada berucap
Bisik lidah bergetar pendam beribu rasa
Sadari diri entah sampai kapan akhir dari segalanya..

Malam semakin larut dan ku semakin terdiam dalam kebisuan aksara
Tak temui jalan keluar dari kelu nya hati meronta
Entah... entah sampai kapan bulan kan naungi langit berbintang
Mungkin esok... mentari pagi kan jadi saksi peristiwa gantungkan harapan bulan naungi langit berbintang..

Jumat, 29 Oktober 2021

Program Menulis Buku Mayor Dalam Dua Minggu


Judul : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Tanggal : 29 Oktober 2021
Resume : 12
Gelombang : 21
Tema : Program Menulis Buku Mayor Dalam Dua Minggu

Malam ini malam Sabtu,
Sungguh enak bila berlima,
Saat begini pikiran buntu,
Paling enak belajar bersama.

Malam ini pertemuan ke dua belas dari belajar menulis bersama PGRI, pemateri malam ini seorang Bapak hebat yang memiliki banyak pengalaman dan prestasi yaitu Bapak Prof. R. Eko Indrajit yang memiliki pengaruh pada penerbit mayor. Moderator malam ini Bu Aam telah memiliki pengalaman hebat dengan buku yang diterbitkan oleh penerbit mayor.

Di awal materi pembelajaran dimulai dengan mendengarkan lagu memori bapak Prof. Ekoji  bersama istrinya Lisa Ariyanto yang bila saya ingat adalah artis penyanyi berambut panjang idola saya di waktu dulu. Saya lihat masih cantik dan suaranya masih indah terdengar diiringi musik yang dimainkan bapak Prof. Ekoji. Sungguh pasangan yang romantis dan berbahagia.
https://youtu.be/0ZADQ57QiLc

Materi yang disampaikan Prof. Ekoji malam ini membuat saya sedikit terhenyak sesaat dikarenakan rasanya tak mampu saya dapat menghasilkan karya sehebat itu sehingga bisa diterbitkan penerbit mayor dan buku kita ada di Gramedia, toko buku terbesar di Indonesia. Rasanya hayalan begitu bahagia bila jadi kenyataan. https://www.youtube.com/channel/UCa3LCo2Zjy_h_NaWz1V2jOw ini link judul buku yang dapat dipilih dari sesi Ekoji Channel.
https://youtube.com/shorts/JIahtF4Q19E?feature=share
Setelah kita memilih salah satu judul dari Prof. Ekoji, kembangkan dan buat TOC(Table Of Content) atau daftar isinya yang memuat 5W +1 H. 

Cerita Prof. Ekoji pada saat sudah menulis buku kurang lebih 50 buah dan ratusan tulisan baik yang bersifat populer maupun akademis. Di sela-sela akhir acara, beliau merasakan ada getaran dari guru-guru yang sangat merindukan dapat menjadi penulis dan menerbitkan bukunya. Beliau tangkap dari pertanyaan dan diskusi yang berlangsung. Kemudian Prof. Ekoji jelaskan caranya. Berikut adalah tahap-tahap yang saya minta mereka untuk melaksanakannya dalam dua minggu. Melihat adanya semangat tersebut, Beliau meluncurkan tantangan kepada para peserta: "Siapa yang mau menulis bersama saya dalam waktu 2 minggu, dengan kemungkinan dipublikasikan oleh penerbit?" - banyak orang terkejut dan menanyakan cara dan kemungkinan melakukannya.

Menurut Prof. Ekoji berikut langkah-langkah dalam menerbitkan buku pada penerbit Mayor:
- Pertama, para peserta diminta untuk singgah ke Youtubbe EKOJI CHANNEL dan melihat video-video tentang pembelajaran yang beliau tampilkan di sana. 
- Kedua, para diminta memilih satu video yang menarik perhatian mereka karena kontennya.
- Ketiga, selama seminggu, para peserta diminta mereka untuk menuliskan apa yang diutarakan Prof. Ekoji di dalam video baik secara verbatim (sebagaimana tersampaikan) maupun dengan menggunakan bahasa yang disusun sendiri.
- Keempat, setelah melihat hasilnya, beliau mengajak membuat Table of Contents atau daftar isi yang kira-kira sesuai dengan apa yang disampaikan. 
- Kelima, para peserta diminta mereka mencari sumber lain di internet mengenai konten atau topik serupa dan menuliskannya kembali dengan kata-kata sendiri untuk memperkaya tulisan yang telah dibuat.
- Keenam, tulisan yang sudah jadi tersebut (rata-rata 100 halaman lebih dalam format kertas A5) beliau serahkan ke Penerbit ANDI untuk dilihat kemungkinan diterbitkannya.
- Ketujuh, Penerbit ANDI melakukan telaah/kurasi, dan menetapkan bahwa sebagian besar tulisan tersebut dapat diterbitkan, sementara beberapa tulisan perlu mendapatkan revisi minor mapuun major.
- Kedalapan, simsalabim, terbitlah buku-buku tulisan guru-guru yang hebat tersebut, dimana mereka menjadi penulis pertama, dan saya penulis keduanya. Impian menjadi kenyataan. Guru-guru yang tidak pernah bermimpi akan menjadi penulis dengan buku yang diterbitkan menjadi kenyataan. Dan sekarang sudah sampai pada enam gelombang....

Demikianlah cerita ringkas bagaimana Prof. Ekoji berhasil mengajak guru-guru berkolaborasi untuk membuat buku bersama. Buku-buku tersebut sekarang dapat dinikmati baik yang diterbitkan secara fisik maupun dalam rupa e-book. Semuanya memiliki ISBN.
Inilah cerita awal Prof. Ekoji dari kisah yang pernah terjadi sehingga kemudian oleh Oom Jay dijadikan sebagai judul pelatihan: "KIAT MENULISKAN BUKU MAYOR DALAM WAKTU RELATIF CEPAT"

Kejutan terakhir terjadi di pertengahan tahun, ketika salah satu buku tersebut dinobatkan menjadi JUARA PERTAMA buku terbaik versi Perpustakaan Nasional untuk kategori PJJ. Buku tersebut menyisihkan ratusan buku lainnya yang ditulis oleh para penulis handal. Sungguh suatu mukjijat yang tak pernah terbayang kan.

Dalam menjawab pertanyaan dari salah satu peserta, Prof. Ekoji mengatakan "Manfaat menulis itu banyak sekali yaitu : Pertama, kita akan dikenal banyak orang. Semakin dikenal banyak orang, semakin lancar rejeki yang menghampiri kita. Kedua, ada pemasukan tambahan, bukan saja dari royalti, tapi dari berbagai seminar atau lokakarya yang diselenggarakan untuk menjelaskan topik yang kita tulis. Ketiga, bisa jalan-jalan keliling Indonesia gratis, karena banyak orang yang ingin kita berbicara di tempat mereka. 
Keempat, kita akan dikenal sepanjang masa (hidup 1000 tahun lagi) karena karya tulisan kita akan tetap melekat di dunia siber.......

Betapa indahnya bila saya menjadi salah satu penulis yang sesuai dengan kriteria penerbit Mayor. Sehingga buku yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi orang banyak, dan terukir nama saya disampul buku bermutu yang dipasarkan di toko buku Gramedia. Terima kasih Prof. Ekoji atas ilmu dan pengalaman yang telah diberikan.



Rabu, 27 Oktober 2021

Kiat Menulis Cerita Fiksi


Judul : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Tanggal : 27 Oktober 2021
Resume : 11
Gelombang : 21
Tema : Kiat Menulis Cerita Fiksi
Narasumber : Sudomo, S.Pt


Selalu semangat menyertai setiap malam pembelajaran dalam pelatihan menulis bersama PGRI. Para moderator dan pemateri selalu menyampaikan jargon : Semangat ! Semangat ! Semangat !
Rasa tersengat tawon, seperti itulah semangat yang mereka tularkan kepada seluruh peserta. Pemateri malam ini seorang bapak yang memiliki pribadi bersahaja dan penuh wibawa dengan banyak prestasi beliau adalah Bapak Sudomo, S.Pt, dan didampingi moderator nya Bapak ustad yang selalu aktif dalam memotivasi peserta yaitu Pak Dail. Adapun tema malam ini adalah kiat menulis cerita fiksi.

Cerita fiksi adalah cerita yang paling enak untuk dibaca, karena berupa cerita-cerita ringan atau menghibur tetapi banyak nilai pembelajarannya yang dapat dijadikan sebagai panduan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam membuat cerita fiksi tentu tidaklah semudah mendengarkan dongeng cerita rakyat yang ada di suatu daerah, karena dalam cerita fiksi menurut Pak Momo harus ada unsur-unsur yang harus dipenuhi yaitu tema, premis, latar/ setting,tokoh, alur dan sudut pandang. 

Menurut Pak Momo, banyak alasan mengapa kita harus bisa menulis fiksi. Beberapa hal penting di antaranya, yaitu terkait dengan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), sehingga guru harus memliki kemampuan dalam menulis fiksi untuk mempermudah dalam pembuatan soal ANBK.Salah satu komponen dalam AKM atau ANBK adalah literasi, yaitu teks literasi fiksi
Dengan mampu menulis cerita fiksi, seorang guru tentu akan lebih mudah membuat soal latihan AKM untuk muridnya

Pak Momo juga menyampaikan bahwa secara umum sama dengan syarat-syarat menulis bentuk lainnya. Bedanya terletak pada kebiasaan kita sebagai penulis untuk mengembangkan imajinasi. Dengan banyak membaca karya fiksi selain mengembangkan imajinasi juga belajar tentang gaya penulisan. Bentuk cerita fiksi kebanyakan perbedaan terletak pada jumlah kata dan kompleksitas konflik cerita. Bentuk-bentuk lain masih banyak lagi. Ada fiksimini, flashfiction, pentigraf, novelet, novel. 

Unsur-unsur pembentuk cerita fiksi di antaranya, yaitu tema, premis, latar/setting, tokoh, alur/plot, dan sudut pandang.
*Tema*
× Ide pokok cerita;
× Tips menentukan tema: dekat dengan penulis, menarik perhatian
penulis, bahan mudah diperoleh, dan ruang lingkup terbatas;
× Cara menentukan tema: Menyesuaikan dengan minat,
mengangkat kehidupan nyata, berimajinasi, membaca, dan
mendengarkan curahan hati;
× Contoh Tema: Berkah kejujuran; Pendidikan dan kemiskinan;
Persahabatan tiga anak SD; Pengalaman siswa selama Belajar di
Rumah; Perjuangan guru selama Pembelajaran Jarak Jauh

 *Premis*
× Ringkasan cerita dalam satu kalimat;
× Unsur-unsur premis: karakter, tujuan tokoh,
rintangan/halangan, dan resolusi;
× Cara membuat premis: tulis masing-masing unsur
pembentuknya kemudian rangkai menjadi satu kalimat
utuh;
× Contoh Premis: Seorang anak SD mengajak dua orang
temannya melakukan perjalanan ke rumah kakeknya dan
berusaha memperoleh pemahaman tentang materi IPA

 *Alur/Plot*
× Struktur rangkaian kejadian dalam cerita;
× Macam-macam alur: Alur maju, alur mundur, alur
campuran, alur flashback, dan alur kronologis;
× Unsur-unsur alur/plot: Pengenalan cerita, Awal konflik,
Menuju konflik, Konflik memuncak/klimaks,
Penyelesaian/ending;
× Unsur-unsur alur/plot tersebut urutannya bisa diubah
tergantung pada jenis alur yang dipilih.

 *Penokohan*
× Penjelasan selangkah demi selangkah penjelasan detail
karakter dalam cerita;
× Macam-macam tokoh: protagonis, antagonis, dan
tritagonis;
× Teknik penggambaran tokoh: analitik, fisik dan perilaku
tokoh, lingkungan tokoh, tata bahasa tokoh, dan
penggambaran oleh tokoh lain.

 *Latar/Setting*
× Penggambaran waktu, tempat, dan suasana terjadinya
peristiwa-peristiwa dalam cerita;
× Jenis-jenis latar: latar waktu, latar tempat, latar suasana,
latar sosial, latar material, dan latar integral.
Sudut Pandang
× cara penulis menempatkan dirinya terhadap cerita yang
diwujudkan dalam pandangan tokoh cerita;
× Macam-macam sudut pandang: Orang Pertama Tunggal,
Orang Pertama Jamak, Orang Kedua, Orang Ketiga
Tunggal, Orang Ketiga Jamak, dan Campuran

Pak Momo berpendapat bahwa hal yang harus kita perhatikan dalam menulis cerita fiksi adalah :
1. Niat: Motivasi diri untuk memulai
dan menyelesaikan tulisan
2. Baca Fiksi orang lain: Upaya menemukan bahan
belajar/referensi berupa ide,
pemilihan kata, serta gaya
dan teknik penulisan.
3. Ide dan genre: 
× Segera catat saat ide
mendadak muncul
× Menemukan ide dengan cara
mengembangkan imajinasi
× Pemilihan genre disesuaikan
dengan yang disukai dan
dikuasai
4. Outline
× Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur
pembangun cerita fiksi
× Menentukan tema agar pembaca mengerti
lingkup cerita fiksi kita
× Membuat premis sesuai tema
× Menentukan uraian alur/plot berdasarkan
unsur-unsurnya
× Menentukan penokohan kuat berdasarkan
jenis dan teknik penggambaran watak tokoh
dengan baik
× Menentukan latar/setting dengan
menunjukkan sisi eksotis dan detail
× Memilih sudut pandang penceritaan yang unik
 5. Menulis
× Membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan,
kata unik, konflik)
× Melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan
baik dengan cara memaparkan secara jelas
kepada pembaca
× Menguatkan sisi konflik internal dan eksternal
tokoh
× Menggunakan pertimbangan logis agar tidak
cacat logika dan memperkuat imajinasi
× Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas
× Memperkuat tulisan dengan pemilihan kata
(diksi)
× Membuat ending yang baik
6. Swasunting
× Dilakukan setelah selesai menulis;
× Jangan menulis sambil mengedit;
× Memfokuskan penyuntingan pada kesalahan
pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah,
aturan penulisan, ejaan, dan logika cerita;
× Usahakan menempatkan diri pada posisi
sebagai penyunting agar tega menyunting
tulisan sendiri;
× Jangan lupa menyiapkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI).

Begitu lengkap materi yang disampaikan Pak Momo, saya berharap semoga saya dapat menulis cerita fiksi seperti Pak Momo, sehingga dapat mengembangkan literasi bagi siswa dalam pembelajaran di sekolah. Terima kasih Pak Momo, ada sedikit goresan pantun untuk Bapak..

Pangkal pinang Bangka Pulaunya,
Sangat serasi ada visi misi,
Alangkah senang hati rasanya,
Bisa berkreasi menulis fiksi.

"RABU"

Rabu....., hari ketiga dari hari bermulaannya rutinitas yang dilakukan setiap Minggu. Sejak dahulu hingga sekarang aku begitu menyukai yang namanya hari Rabu. Rasanya hari ini merupakan hari kebahagiaan bagiku sejak duduk dibangku sekolah yang berperan sebagai siswa, hingga sekarang berstatus sebagai seorang pendidik.

Ku ingat saat sekolah dulu.., hari Rabu adalah hari paling santai, karena jadwal pelajaran hari Rabu ini mata pelajaran nya tidak banyak, dan semua mata pelajaran membuat ku bersemangat, begitu juga dengan guru-guru yang mengajar nya. Setiap Rabu.. aku selalu happy. Kurasakan juga banyak keberuntungan yang ku dapatkan di hari Rabu. Misalnya kuingat waktu dulu, saat di kantin sekolah entah kebetulan atau tidak, aku sering ditraktir teman di hari ini, saat jalan ke kantin bertemu seseorang yang ku sukai di hari ini juga. Dalam pembelajaran mata pelajaran olahraga selalu terjadwal hari Rabu sehingga membuat sehat dan bahagia. Waktu jam istirahat, melihat kotak surat di sekolah mendapatkan surat dari sahabat juga pas hari Rabu. Begitu banyak kenangan terindah di hari Rabu.

Saat sekarang aku menjadi seorang pendidik, di hari Rabu mengenakan pakaian putih bersih dengan bawahan rok hitam, sepatu hitam kurasa nyaman sekali pas di hari Rabu. Jadwal mengajar juga sedikit ringan di hari Rabu. Kelas yang ku ajarkan dan siswa nya juga membuat ku nyaman stay di hari ini. Alhamdulillah... banyak syukur ku pada Mu ya Allah... atas nikmat yang telah ku lalui selama ini. 

Sedikit goresan kata dalam pantun ku:

Beli labu di pasar Minggu,
Bawa pulang naik pedati,
Hari Rabu selalu ditunggu,
Buat senang dan suka hati.

Senin, 25 Oktober 2021

Menulis Itu Mudah


Judul : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Tanggal : 25 Oktober 2021
Resume : 10
Gelombang : 21
Tema : Menulis Itu Mudah
Narasumber : Dr. Ngainun Naim


Selendang sulam warnanya indah,
Pakainya diikat sebelah lengannya,
Semoga malam ini mendapat berkah, 
Narasumber hebat santun orangnya.


Malam kesepuluh ini tak terasa sudah berjalan dengan syahdu kegiatan belajar menulis bersama PGRI yang di prakarsai Om Jay sebagai pemateri sebelumnya. Pemateri pada malam ini adalah seorang yang Bapak yang hebat sekali memiliki banyak pengalaman serta orang yang sangat santun sekali dan yang menjadi moderatornya yaitu Ibu Aam Nurhasanah yang tak asing lagi di kalangan penulis. 

Materi yang disampaikan Bapak Prof. Ngainun sepertinya ringan tetapi lumayan
berat dirasakan. Dengan santun beliau menyampaikan bahwa menulis itu hal yang mudah. Menurut saya memang menulis itu mudah, tetapi menulis yang sesuai dengan apa yang diinginkan pembaca tentulah tak mudah saya memenuhinya. Tetap kembali ke konsep dasar bahwa untuk menulis hal yang hebat kunci dasarnya adalah kita harus rajin membaca. Menurut Pak Prof. Ngainun biasakanlah membaca 15 menit sehari. 

Hal yang saya temui dikalangan siswa sekarang ini, menipisnya semangat membaca buku dikarenakan begitu manianya mereka dengan permainan game yang ada di Hp mereka saat ini. Banyak waktu terbuang hanya dengan bermain game, apalagi kondisi sebelumnya belajar daring, yang membuat mereka kurang aktif dalam pembelajaran dan menghabiskan waktu bermain gadget saja.

Ada 6 kunci mudah dalam menulis menurut Prof. Ngainun adalah :
1. Merubah mindset kita dengan beranggapan bahwa menulis itu mudah, sehingga dengan pemikiran ini dapat membuat seseorang optimis mampu melakukan hal menulis semudah pemikirannya.
2. Ciptakan pikiran jika menulis itu keterampilan Sekolah Dasar,  artinya kita diharapkan untuk menanamkan rasa suka menulis itu seperti duduk di bangku sekolah dasar, yang mana hal ini mudah untuk dilakukan karena sekolah dasar adalah tingkat pendidikan yang paling rendah.
3. Banyak membaca, karena dengan membaca akan mengalir banyak ide dan pengetahuan yang dapat kita apresiasikan dalam tulisan. Untuk menulis dengan baik, syarat utama adalah banyak membaca, sehingga kita tidak seperti katak dalam tempurung, karena banyak orang hebat di luar sana yang menghasilkan karya berupa buku-buku hebat yang harus kita baca untuk menambah pengetahuan kita.
4. Meluangkan waktu, bukan menunggu waktu luang, sehingga ditengah kesibukan kita harus dapat membagi waktu dengan menulis apa yang telah kita lihat, kita alami, bahkan banyak hal yang dapat dijadikan ide dalam menulis. Sehingga setiap hari kita harus menulis dan menulis.
5. Rajin mengamati, mencatat, dan mengolah menjadi tulisan, banyak hal yang dapat dijadikan tulisan dan dapat kita publikasikan ke dalam blog pribadi, sehingga dapat memberikan manfaat bagi orang yang membacanya. Jadi penulis itu harus tajam mengasah pendengaran dan penglihatan, sehingga karyanya dapat dinikmati oleh orang lain sesuai dengan tuntutan zaman.
6.Belajar menulis kepada penulis, banyak hal yang dapat kita terima bila kita selalu belajar kepada orang yang memiliki kemampuan lebih baik dari pada kita. Misalnya dengan mengikuti pelatihan belajar menulis ini tentu banyak ilmu yang kita dapatkan dari para narasumber dengan setiap materi yang disampaikan. 
Jadi belajarlah kepada para penulis
pengalaman mereka sangat penting buat kita memperkaya perspektif. 

Menurut Prof. Ngainun ada lima tipe penulis yaitu :
1. Seorang penulis yang tetap bertahan, berproses dan menekuni dunia menulis.
2. Penulis yang musiman artinya menulis Apabila ada hal-hal penting sesuai keperluan.
3. Penulis yang pernah produktif menghasilkan karya.
4. Penulis yang pernah muncul dengan karyanya.
5. Penulis yang memiliki cita-cita menjadi penulis.

Dalam link https://www.spirit-literasi.id/2021/10/tipe-dan-kuadran-menulis.html. Prof. Ngainun membahas bahwa, penulis buku produktif Nurul Chomaria membagi penulis menjadi beberapa kuadran. Menurut penulis lebih dari 70 judul buku tersebut, ada empat kuadran penulis yaitu : 
- Kuadran pertama adalah penulis yang mau dan mampu. 
- Kuadran kedua, penulis yang tidak mampu tapi mau. 
- Kuadran ketiga adalah penulis yang mampu tapi tidak mau.
- Kuadran keempat, adalah tidak mampu dan tidak mau. 
Jika kita sudah memahami di posisi mana kita, maka kita dapat menentukan langkah.
Harapannya sebagai penulis pemula semoga saya mampu berada di kuadran pertama, sehingga bisa menghasilkan karya-karya yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Terima kasih Prof. Ngainun Naim atas materi yang telah disampaikan malam ini. Kesuksesan dalam pembelajaran pelatihan menulis ini adalah menghasilkan buku solo pribadi.

Jumat, 22 Oktober 2021

Ide Menulis Bagi Guru


Judul : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Tanggal : 22 Oktober 2021
Resume : 9
Gelombang : 21
Tema : Ide Menulis Bagi Guru
Narasumber : Wijaya Kusumah, M.Pd


Guru... Pengabdianmu sungguh tak ternilai Setiap hari dari pagi sampai sore dijalani
Rutinitas dilakukan dengan sepenuh hati
Mengajar dan mendidik putera puteri bangsa
Agar menjadi insan berguna dimasa depannya
Sungguh mulia profesional mu 
Berjasa sampai akhir berputarnya dunia
Guru.. Engkau pahlawan tanpa tanda jasa..


Malam ini kesembilan kalinya mengukir blog dengan resume sesuai dengan pembelajaran dan materi yang disampaikan narasumber malam ini. Sesudah menunaikan sholat Maghrib saya melihat wa grup menulis pemateri malam ini adalah Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd sosok pribadi yang penuh kerendahan hati dengan pengalaman dan prestasi yang luar biasa. Didampingi moderator seorang ibu yang selalu memotivasi kami dalam lingkungan kerja yang sama untuk terus berkarya, yaitu Bu Rosminiyati, S.Pd. Materi malam ini adalah Ide Menulis Bagi Guru, begitu terharu dan bahagia saya mengetahui tema malam ini. Kenapa tidak, pertanyaan ini muncul dari dari benak saya, karena Om Jay panggilan tren dalam dunia menulis, begitu mulia niat dan tujuannya untuk mengajak semua guru selalu menulis dan membagikan karya yang dihasilkan dalam blog pribadi masing-masing, dibawah naungan wadah organisasi PGRI. Sehingga semua guru dapat berkarya dan memberi manfaat kepada semua orang dari hasil tulisannya.

Seorang motivator handal, dengan semua karya-karya yang membuat namanya menjadi terkenal di semua kalangan. Menurut Om Jay, semua hal dapat dijadikan materi tulisan,  sesimpel apapun  dapat menghasilkan karya tulisan yang enak dibaca, asalkan kita menulis dengan sepenuh hati dan lakukan setiap hari lihatlah apa akan yang terjadi.

Sebagai contoh materi malam ini beliau menceritakan begitu mudahnya proses memperpanjang SIM di kota Bekasi yang pernah beliau alami dan dituangkan dalam karya tulisan. Menurut Om Jay, dalam menulis mulailah dengan menerapkan 3 alinea, yaitu alinea pembuka, isi, dan penutup. Lalu kembangkan dengan rumus 5W plus 1H, yaitu 
- What, dapat diartikan apa yang akan kita tulis dalam karya kita.
- Who, artinya kepada siapa tujuan kita menulis.
- When, ini berarti kapan kita dapat memulai untuk menulis.
- Where, dapat diartikan dimana kita memulai menulis.
- Why, mengartikan apa sebabnya kita menulis.
- How, diartikan bagaimana langkah kita dalam menulis.
Inilah rumus menulis 5 W + 1 H.

Dalam belajar menulis bersama Om Jay, kita diharapkan mencari tahu secara mandiri, karena sebagai guru kita harus aktif dalam pembelajaran, dimana sekarang ini proses pembelajaran di sekolah juga bagaimana caranya supaya kita dapat memotivasi siswa untuk belajar aktif dan mandiri.

Menurut Om Jay, menulis saja dulu di alinea pertama, maka ide menulis akan datang kemudian di alinea kedua. Itulah yang saya lakukan dalam mengembangkan ide menulis bagi guru.
Pada saat alinea selanjutnya , para penulis pemula suka bingung mau melanjutkan kemana. Kita bisa mencari infonya di youtube.com. Jadi sebagai penulis pemula kita harus banyak membaca misalnya membaca karya orang lain, sering berkunjung ke blog orang lain, sehingga dapat menambah perbendaharaan materi disaat kita kekurangan ide. Bisa juga menonton YouTube untuk menambah pengetahuan dalam menulis. Terima kasih Om Jay atas motivasi dan materi yang disampaikan pada malam ini.





Tradisi Nganggung Perayaan Maulid Nabi


sumber foto :
https://negerilaskarpelangi.com/2019/05/02/tradisi-nganggung-gambaran-kebersamaan/amp/


Bertepatan dengan hari ini adalah tanggal 19 Oktober 2021, semula di penanggalan kalender  ku lihat tanggal merah, senang rasa dihati karena bisa istirahat pikirku. Tapi ada pemberitahuan di wa grup sekolah kuintip dengan sedikit penasaran bahwa tanggal ini diundur liburnya menjadi keesokan harinya. Sedikit kecewa tapi tak masalah menurut ku hanya bertukar hari saja libur nya. Tergelitik jemari ini mau membuat pantun:

Perawan julid tak ada yang suka,
Dengar omongan buat tersinggung,
Perayaan Maulid di pulau Bangka,
Ditandai dengan tradisi Nganggung.

Pagi hari selasa ini tetap jalani rutinitas seperti biasa, sedari subuh sudah berjibaku dengan aktifitas menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga. Setelah itu mempersiapkan diri berangkat menuju sekolah karena jam mengajar hari ini sangatlah padat. 

Saya tinggal di pulau kecil yang berdampingan dengan pulau kecil lainnya, tepat pada bulan November tahun 2000 kepulauan tempat tinggal saya sudah menjadi provinsi ke 31 di Indonesia yaitu provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Di pulau Bangka tempat tinggal saya menetap saat ini masyarakat nya cukup kuat dalam memegang adat istiadat dan tradisi. Di pulau Bangka masyarakatnya terdiri dari banyak suku bangsa yang mendiami pulau ini, bahkan etnis Tionghoa merupakan warga yang sudah lama menetap di pulau ini.

Sebagai tanah Melayu, di daerah kami ada beberapa tradisi yang masih diadakan sampai sekarang, salah satu nya adalah tradisi Nganggung. Tradisi Nganggung merupakan warisan turun temurun yang diwariskan sejak dahulu sampai sekarang. Nganggung dalam bahasa Indonesia adalah membawa barang atau sesuatu yang diletakkan pada bahu seseorang ke suatu tempat, dalam hal ini tujuannya adalah masjid atau balai desa. Adapun barang yang dibawa masyarakat pada acara Nganggung adalah makanan yang diletakkan pada tempat kalau di daerah kami namanya dulang. Berbentuk bulat, ceper berdiameter kira-kira 50cm terbuat dari bahan besi atau kaleng yang dikombinasikan dengan beberapa warna.

Dulang sebagai tempat makanan dan dilengkapi dengan alat penutupnya yang dinamakan tudung saji. Berbentuk bulat sedikit cembung seperti setengah lingkaran yang terbuat dari pelepah daun nipah yang dianyam dan bagian luarnya di beri cat tiga warna, yaitu merah, hijau dan kuning. Menurut Pak Elvian seorang budayawan di pulau Bangka, bahwa kata tudung saji, saji diambil dari kata sesajen. Sehubungan di pulau Bangka masyarakatnya multilateral, ada perpaduan budaya Hindu yang memiliki tradisi membawa sesajen ketempat ibadah sebagai ritual mereka. Sehingga tradisi Nganggung ini ada percampuran kebudayaan antara agama Islam dan Hindu.

Di pulau Bangka dengan penduduk yang berjumlah sekitar dua jutaan jiwa hidup damai dengan keberagaman adat istiadat nya. Banyak penduduk pendatang yang merantau di pulau Bangka, misalnya dari Jawa, Medan, Padang, Palembang, Kalimantan, dan banyak lagi penduduk pendatang yang berasal dari daerah lainnya. Semua hidup damai dan berdampingan sehingga saling toleransi pada adat istiadat masing masing daerah.

Untuk perayaan hari besar Islam tradisi Nganggung hampir diikuti seluruh masyarakat di pulau Bangka. Apabila acara pada malam hari, para ibu-ibu sudah ke pasar pagi hari nya untuk membeli bahan makanan yang akan dimasak dan dibawa ke masjid dalam acara Nganggung. Sebagai perwakilan yang membawa makanan ke masjid biasanya dari kalangan bapak-bapak sembari mengikuti acara perayaan hari besar yang diperingati, misalnya Maulid Nabi.

Susunan acara peringatan Maulid Nabi biasanya diawali dengan ibadah sholat Maghrib, setelah itu para bapak-bapak membawa dulang yang berisi makanan dari rumah masing-masing menuju masjid, setelah sampai di masjid akan disambut oleh petugas masjid yang akan mengumpulkan dulang-dulang tersebut pada tempat yang telah disediakan. Pada waktu masuk azan sholat Isya' berkumandang, semua jamaah melaksanakan ibadah sholat Isya terlebih dahulu. Acara berikutnya dilanjutkan dengan ceramah agama yang bertema hari besar yang diperingati, sehubungan dengan malam ini adalah memperingati har kelahiran nabi yang lebih dikenal Maulid Nabi Muhammad SAW.

Setelah selesai ceramah agama tentang Maulid Nabi, para petugas membagikan dulang dulang sesuai dengan posisi tempat duduk masing-masing, biasanya setiap satu dulang diperuntukkan bagi empat orang. Setelah selesai ceramah agama, ditutup dengan doa dan diakhiri dengan makan bersama bagi semua jamaah yang mengikuti Nganggung tersebut.

Saat makan bersama inilah tergambar nilai sosial diantara jamaah, saling silaturahmi dan bertegur sapa serta berbincang hangat antar sesama anggota masyarakat yang bersatu di dalam acara Nganggung sebagai peringatan hari besar Maulid Nabi Muhammad SAW. Bersamaan dengan acara Nganggung ini kita dapat berbagi rezeki dengan sesama anggota masyarakat. Nilai agama yang terkandung dengan perayaan serta ceramah agama tentang Maulid Nabi, diharapkan dapat menambah keimanan dan ketaqwaan, serta kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Semoga ajaran dan sunnah Nabi Muhammad dapat kita jadikan contoh dan suri tauladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Demikian lah sekelumit cerita tentang tradisi Nganggung yang diadakan di daerah tempat tinggal saya pulau Bangka, provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

Kecintaan dan kerinduan pada Nabi besar Muhammad SAW, sedikit saya goreskan pena aksara. 


"Rindu Rosulullah"

Tangis haru berbalut syahdu
Hening malam pecahkan sendu
Ingat pemimpin umat bersatu
Dengan bisikan Malaikat sampaikan Wahyu

Rosulullah... besar jasa bagi umat manusia
Bawa alam gelap menuju terang benderang
Bawa dunia penuh angkara menuju kedamaian
Benar salah menjadi terang penuh rahmat

Hati bersih suci mulia penuh kharisma
Sebarkan salam ajarkan kebaikan
Wahyu Allah tersampaikan kepada umat
Muhammad... Rosul cinta umat
Rela berkorban, tempuh jalan berduri sampaikan ajaran kepada umat

Sungguh besar jasamu ..
Tak ternilai tak terkira tak terbalaskan
Rinduku padamu ya Muhammad
Manusia pilihan yang dirindukan umat







Kamis, 21 Oktober 2021

"Lara Hati"

Andai tau rasa Bu tani pada pak tani
Tentu takkan mudah tuk kau menyakiti
Karena kehidupan mereka sederhana
Penuh cinta berpayung kan bulan

Tapi kini Bu tani merasa terluka
Karena hati pak tani pernah berbagi
Berbagi pada tanaman hijau disamping rumah
Sehingga sedikit tak peduli pada Bu tani

Hari-hari berlalu dilewati bersama
Tampak kaku antara keduanya
Biasa penuh cerita, canda dan tawa diantara mereka
Senyum merekah diwajah Bu tani tak lagi merona

Kini Bu tani lebih banyak murung durga
Memandang pak tani yang sedang mabuk asmara
Sedikit putus asa dan kecewa terpancar di wajah Bu tani yang sudah mulai tua
Begitu besar luka hati Bu tani, sambil termenung sesali diri
Seakan tiada semangat lagi menjalani bahtera

Merawat tanaman padi di sawah yang mulai menguning senja sudah enggan
Sekarang hanya bisa memandangi pematang sawah yang sepi tanpa sandaran
Beginilah akhir cerita Bu tani yang meratapi nasib kelanjutan hubungan praharanya dengan pak tani
Apakah harus berlanjut atau diselesaikan dengan rima kehidupan
Tak pernah terbesit bintang kehidupan redup diakhir kisahnya..


Rabu, 20 Oktober 2021

Komitmen Menulis Di Blog


Judul : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume : 8
Gelombang : 21
Tanggal : 20 Oktober 2021
Tema : Komitmen Menulis Di Blog
Narasumber : Drs. Dedi Dwitagama, M.Si

Pulau Gelasa pulau selapan,
Kapur tulis diikat dengan lidi,
Tak terasa malam ke delapan,
Belajar menulis bersama Pak Dedi.


Malam ini adalah malam yang membuat saya rasa takjub dengan mengenal orang orang hebat sebagai pemateri dalam belajar menulis bersama PGRI. Alhamdulillah atas izin Allah dapat bergabung dalam grup ini. Rasa terbelalak mata yang selama ini merasa dunia ini sempit, karena hanya melihat orang di sekitar saya saja... Sekarang saya baru sadari begitu banyak orang hebat di bumi Indonesia ini. Rasa berterima kasih kepada semua teman yang telah menggiring saya sehingga dapat bergabung dalam grup ini.

Masya Allah.... malam ini sebagai narasumber adalah seorang guru hebat yang bertugas di Jakarta, karena kesuksesan dan kharisma yang ada dalam diri beliau sehingga dapat berkeliling Indonesia bahkan keliling dunia. Sungguh luar biasa pengalaman bapak Drs. Dedi Dwitagama, M.Si membuat saya mengagumi kiprah beliau. Sebagai moderatornya Bu Aam Nurhasanah, yang juga memiliki prestasi luar biasa. Malam ini temanya adalah "Komitmen Menulis di Blog".

Pembelajaran malam ini tidak seperti malam yang sebelumnya, biasanya admin akan menutup komentar dari peserta, tetapi malam ini Pak Dedi memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya dan berkomen secara langsung dalam chat WA. Ditemani anak sulungku yang manis sambil mengerjakan tugas yang diberikan gurunya karena pembelajaran belum tatap muka sepenuhnya, kami mendengar informasi yang disampaikan bapak dengan antusias. 

Diawali sapaan Bu Aam yang begitu santun menyapa semua peserta, kemudian dilanjutkan dengan Bapak Dedi sebagai pemateri yang membagikan profil beliau. Saya langsung membaca profilnya, kemudian saya berkata dalam hati,  "Ya Allah, begitu hebatnya Engkau telah menciptakan manusia seperti Pak Dedi yang begitu banyak prestasi dan karya-karyanya. Saya begitu mengagumi orang sukses seperti Bapak Dedi, dalam mengikuti pelatihan ini baru saya rasakan melek terhadap pergaulan luas bersama orang-orang hebat yang ada di Indonesia. 

Menjawab pertanyaan dari Bu Maryani, Pak Dedi mengatakan  Blog dikenal di As sudah ada sejak tahun 1994, beliau mulai ngeblog pada tahun 2005, Blog seseorang menarik kalau blog nya mengandung sesuatu yang dibutuhkan seseorang, nanti orang akan mencari blog kita. Tulis saja apa yang akan kita tulis dengan tulus, nanti kita akan bertemu dengan orang yang satu visi dengan kita, dan dapat menjadi sahabat, kita juga harus sering berkunjung ke blog orang lain.

Menurut Pak Dedi menjawab pertanyaan Pak Hilman, "Menulis bukan karena Dewi Fortuna, menulis adalah proses meninggalkan jejak dalam hidup, menulis itu tergantung niat, menulis cukup 1, 2, 3 alinea, itu terserah kita, lakukan sesuatu dengan serius kita akan menjadi apa-apa karena hidup hanya sekali".
Begitu berkesan ya jawaban dari Pak Dedi mengenai jawaban dari peserta. Hal ini menjadi motivasi dalam diri saya, bahwa lakukanlah hal yang membuat kita dapat berkesan dalam hidup kita dan memberikan manfaat bagi orang lain.

Menurut Pak Dedi, menjawab pertanyaan ibu Umi Agus, kalau melihat blog teman dengan membaca tulisan blog orang lain tidak apa apa, ini dapat menambah ide kita, kita tulis lagi dengan gaya kita itu jadi sesuatu yang beda, kita kembangkan sehingga mempunyai sesuatu yang berbeda tetapi jangan di copy paste.

Dengan diberikannya kesempatan bertanya saya juga tergelitik untuk bertanya kepada Bapak Dedi, sebagai bentuk kekaguman saya dengan kesuksesan beliau, pertanyaan saya adalah bagaimana dapat menjadi orang hebat seperti Bapak ? Beliau menjawab saya tidak sehebat yang ibu kira, kebetulan tahun 2005 mendapat informasi tentang blog dan langsung saat itu saya membuat blog, dan kecanduan untuk menulis di blog. Hebat atau tidak seseorang,  persoalannya pada komitmen dan konsistensi, apabila kita eksis dengan sesuatu kita akan aktif menekuni satu bidang secara kesinambungan secara terus menerus, apabila bidang tersebut masih jarang yang menekuni tentu kita bisa expert, lakukan pada bidang apa anda tertarik maka anda akan expert di bidang itu. Mendengar jawaban dari Pak Dedi, semakin besar kesukaan saya untuk menulis di blog, semoga dapat bermanfaat bagi orang lain.

Malam semakin larut, peserta yang lain juga banyak yang memberikan pertanyaan dan dengan jelas dijawab oleh Pak Dedi. Satu hal yang dapat saya ambil kesimpulan dari pembelajaran malam ini adalah... " Menulis adalah proses meninggalkan jejak, menulislah setiap saat, ceritakan hal apapun yang ada dalam pikiran kita, karena dengan menulis di blog akan meninggalkan kesan kepada pembaca, sehingga suatu hari disaat  ketidakhadiran kita di dunia ini, dapat dikenang oleh semua orang, tentang keberadaan kita pada saat itu". Terima kasih Pak Dedi atas materinya, semoga kita dapat bertemu pada materi yang lain.





Senin, 18 Oktober 2021

Mengatasi Writter's Block

Judul : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume : 7
Gelombang : 21
Tanggal : 18 Oktober 2021
Tema : Mengatasi Writter's Block
Narasumber : Ditta Widya Utami, S.Pd, Gr


Assalamualaikum wr. WB
Salam Literasi...
MasyaAllah malam ini entah apa merasuki pikiran dan badan ini terasa sangat lesu kurang gairah sekali, body kurang fit kiranya yang saya rasakan. Tetapi saya mencoba semangat ikuti pembelajaran malam ini. Malam ini di masjid dekat rumah sedang diadakan acara peringatan Maulid Muhammad SAW. Terdengar sayup suara penceramah memberikan pencerahan dan cerita tentang kelahiran Nabi besar Muhammad SAW. 

Bersamaan dengan peringatan hari besar Islam, adat istiadat di Bangka yang masih sangat erat di masyarakat adalah acara Nganggung. Nganggung adalah tradisi masing-masing orang membawa makanan menuju masjid, kemudian dikumpulkan di dalam masjid, setelah itu dilaksanakan sholat Maghrib dan Isya terlebih dahulu. Memasuki acara inti, seusai sholat diadakan ceramah agama yang berkaitan dengan perayaan hari besar, setelah itu semua masyarakat yang berkumpul di masjid makan bersama hidangan yang telah disiapkan, berasal dari sumbangan masyarakat.

Dinilai dari segi sosialnya, acara ini mempererat tali silaturahmi antar masyarakat yang berada disekitar lingkungan kampung. Bila dari segi agama dengan memperingati hari besar agama Islam menambah keimanan dan ketakwaan pada Allah SWT. Inilah sedikit cerita tentang tradisi Nganggung didaerah tempat tinggal saya.

Lanjut pada materi malam ini disampaikan oleh Ibu Ditta Widya Utami, S.Pd, Gr, seorang Ibu guru muda yang memiliki banyak prestasi, dan moderator Bu Maesaroh yang sama- sama banyak prestasi nya. Materi malam ini adalah Writter's Block. Bila dilihat materi ini sungguh menarik bagi saya, tetapi karena kondisi kurang sehat, jadi sedikit saya paksakan untuk mengikuti nya. 

Bu Ditta mengatakan "topik yang asing atau mencoba metode baru dalam menulis bisa membuat kita mengalami WB". Bagaimana solusinya?
antara lain bisa dengan mempelajari lebih seksama terkait metode baru tersebut (misal terbiasa menulis cerpen kemudian harus menulis KTI), atau jika terkait tema, kita bisa jeda sedikit saat menulis lalu membaca referensi tambahan terkait tema untuk memperkaya wawasan dan kosa kata. Hal ini sering dihadapi penulis pemula seperti saya, terkadang rasa WB muncul saat terbentur kondisi langka ide yang ada di kepala. Saya juga bila mengalami ini, segera saya alihkan perhatian saya pada hal lain yang membuat saya happy.

Menurut Bu Ditta, stres juga bisa jadi penyebab WB, sesuai dengan pengalaman saya, bila tugas menumpuk sementara semua harus dilakukan dalam waktu bersamaan, tentu membuat saya sedikit stres, yang jelas jauh sekali ide akan mampir dalam pikiran saya. Hal ini dapat saya atasi dengan menghibur hati dengan sharing kepada teman, sehingga rasa beban dapat teratasi.

Saya adalah tipe orang yang agak sedikit cuek dengan penilaian orang, karena saya suka membagikan hasil tulisan yang telah dirangkaikan kepada teman dalam grup wa teman di sekolah. Meskipun saya kurang adil karena kurang peduli bagaimana penilaian orang tentang karya saya,... Hem walau sesungguhnya banyak yang mengagumi... He..he..maaf kalau saya terlalu pe de.

Menurut Bu Ditta, Melansir dari laman Writer’s Digest, menulis bebas akan membantu melatih otak dalam hal menggali kata-kata yang sebenarnya sudah ada di dalam kepala sejak lama, dan memberikan tempat untuk kata-kata baru tersebut dalam proyek tulisan yang sedang kita kerjakan saat ini. Dengan melakukan kegiatan menulis bebas secara rutin, kita bahkan bisa menemukan ide-ide baru untuk menulis banyak hal lain. Ini tentu saja bermanfaat dalam menyembuhkan penyakit WB.

Berdasarkan materi yang disampaikan oleh Bu Ditta bahwa kesimpulannya menulis lah sesuai dengan ide apa yang ada dalam pikiran kita, dan lakukan secara terus-menerus sehingga kita dapat percaya diri dengan karya yang telah kita hasilkan. Seandainya dalam karya kita ada yang kurang disukai orang lain, kita harus legowo menerima nya, karena kita tidak dapat memaksakan supaya orang bisa menyukai hasil karya kita. Intinya kita harus terus bersemangat bangkit dengan menulis kita dapat menyembuhkan penyakit WB yang bersarang di dalam pikiran kita.

Terima kasih Bu Ditta atas materi dan motivasi yang ibu berikan, sehingga menimbulkan semangat dan bertambah rasa percaya diri dalam berbagi atas karya yang telah kita hasilkan.

Banyak Puteri main disini,
Kaki penat tertimpa besi,
Semoga materi malam ini,
Beri semangat dan motivasi.

RINDU ROSULULLAH

Tangis haru berbalut syahdu
Hening malam pecahkan sendu
Ingat pemimpin umat bersatu
Dengan bisikan Malaikat sampaikan Wahyu

Rosulullah... besar jasa bagi umat manusia
Bawa alam gelap menuju terang benderang
Bawa dunia penuh angkara menuju kedamaian
Benar salah menjadi terang penuh rahmat

Hati bersih suci mulia penuh kharisma
Sebarkan salam ajarkan kebaikan
Wahyu Allah tersampaikan kepada umat
Muhammad... Rosul cinta umat
Rela berkorban, tempuh jalan berduri sampaikan ajaran kepada umat

Sungguh besar jasamu ..
Tak ternilai tak terkira tak terbalaskan
Rinduku padamu ya Muhammad
Manusia pilihan yang dirindukan umat

Minggu, 17 Oktober 2021

Hujan Guyur Panas


Saat duduk tersandar punggung didinding teras 
Cuaca panas menyengat luruhkan peluh sekujur tubuh
Lemas, kehausan rasa cekat tenggorokan
Perih mata pandang kilau sinar mentari

Lama termangu renungkan diri
Jiwa berontak munculkan kegelisahan
Turunkan hujan sejukkan suasana hati
Harap air jatuh basahi bumi

Putus harap bagai jauh panggang dari api
Cuaca semakin panas matahari menari nari kesana kemari
Peluh semakin banyak banjiri tubuh ini
Seolah tak bersahabat dengan keinginan hati

Sore hari jelang harapan dan kepastian
Gemuruh angin bertiup damaikan hati
Selang kemudian.. bulir butir putih turun hinggapi bumi
Sorak bahagia tawa singgahi hati berseri
Hujan... Hujan... Hujan ...sirami bumi
Panas lekang digerus hujan lebat dinginkan suasana 
Daun, pohon, rumput iringi hari sambut ilalang bernyanyi

Alhamdulillah.. syukur ku panjatkan pada Mu Illahi Robbi
Suasana panas kini sudah berganti sejuk disore hari
Ini lah hujan guyuri panas sehari..





Jumat, 15 Oktober 2021

Menulis Membuatku Naik Kelas Dan Berprestasi

Judul : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume ke : 6
Tanggal : 15 Oktober 2021
Tema : Menulis Membuatku Naik Kelas Dan Berprestasi
Narasumber : Aam Nurhasanah, S.Pd

Malam ini malam keenam,
Enaknya makan kue bakpia,
Narasumber ini ialah Bu Aam,
Moderator nya adalah Ms Phia.


Cuaca malam ini cukup panas dan membuat gerah rasa tubuhku. Sembari bolak balik menunggu jam 19.00 WIB malam, niat hati sholat Isya dulu sambil membasahi wajah dan kepala dengan air wudhu. Tak lama terdengar azan sholat Isya', segera ku ke belakang, berwudhu kemudian sholat. Selesai semua pengantar kegiatan belajar malam ini, siap ku ambil gawai baikku, karena hampir keseharian waktu kebersamaan ku dengan gawai ku.

Pemateri malam ini adalah Bu Aam Nurhasanah, S.Pd, seorang penulis handal yang tidak diragukan lagi kemampuannya dalam mengolah aksara. Moderatornya adalah Ms Phia seorang ibu ceria yang juga memiliki banyak karya tulisannya. Melihat materi yang disampaikan Bu Aam, bertambah kecil lah kemampuan diri ini, sungguh takjub dengan karya dan pembagian waktu beliau. Menurut Bu Aam bahwa :

Ide menulis itu, dapat dimulai dari hal yang kita sukai misalnya kita dapat menceritakan hal-hal yang pernah kita alami, kita rasakan yang berkesan bagi kita, sehingga dapat dibuat menjadi sebuah tulisan. Dari melihat sebuah foto juga kita dapat membuat sebuah tulisan yang memiliki makna. Bisa juga dari media sosial atau mendengar cerita teman, pada intinya disaat kita memiliki ide segera kita tuangkan aksara kita sehingga menghasilkan sebuah tulisan.

Menurut Bu Aam, berusaha menulis dari hati sehingga apa yang kita tulis juga akan sampai ke hati pembacanya. Dalam menulis hendaklah kita melawan rasa malas pada saat kita ingin menuangkan ide-ide menjadi sebuah karya. Kita juga harus mengecek kembali apa yang sudah kita tuliskan untuk menghindari adanya kesalahan dalam penulisan kata. Kemudian kita juga harus melakukan blog walking atau membaca blog kawan-kawan kemudian memberi komentar pada tulisan-tulisan kawan yang sudah kita kunjungi. Latihlah kemampuan menulis setiap hari jangan pernah menyerah dan apabila kita tidak mendapatkan hal yang sesuai dengan harapan, kita jangan pernah ada rasa kecewa. Tetap lah menulis karena dengan menulis dapat naik kelas.

Bu Aam juga membagikan tips menjadi juara blog, karena beliau pernah menjadi juara 1 lomba Blog yang diadakan PGRI. Tips nya adalah banyak membaca, memang dengan banyak membaca kita seakan dapat mengarungi dunia. Sering Blog Walking, kita dapat mengunjungi banyak blog orang lain untuk menambah perbendaharaan kata serta menambah pengetahuan kita dalam menulis dan kita juga dapat memberikan komentar pada blog tersebut. 

Selalu aktif pada komunitas menulis, hal ini juga dapat membantu pengetahuan kita dalam hal menulis dan dengan bergabung pada komunitas kita memiliki wadah yang tepat dalam menulis. Usahakan sering belajar mengedit sebelum memposting, dengan begitu kita dapat mengetahui dimana kekurangan dan kesalahan dalam penulisan kita. Mengikuti perlombaan yang diadakan pada organisasi yang menaungi karya tulisan kita. Semangat terus mengasah diri dengan berbagi prestasi, karena ini semakin menjadi motivasi kita untuk maju.

Begitu banyak manfaat materi yang disampaikan Bu Aam pada malam ini, diakhir penyampaian materi Bu Aam mengatakan "Selalu semangat untuk menulis, belajar tanpa henti, dan jika bertemu hambatan, santai dulu lakukan hobi yang lain, lalu kembali menulis.."
Kalimat motivasi nya mengatakan "Ayo kita naik kelas sama sama, terbitkan buku sebanyak banyaknya, dan tujuan menulis diwujudkan"

Ayo kumpulkan keberanian, luruskan niat, fokus, cari inspirator dan motivator, atur skala prioritas, jangan jadikan menulis sebagai beban tapi buatlah sebagai kebutuhan. Karena kalau menulis sudah menjadi kebutuhan maka gairah *passion* akan tetap terjaga. Menulis adalah sebuah keterampilan yang harus diasah. Tiap orang punya potensi yang sama tinggal diasah dengan menulis setiap hari. Tetap berproses, percaya diri sendiri, dan niat berbagi menginspirasi negeri. Rajinlah menulis hingga karyamu berbuah manis.

Begitu indah kata-kata Bu Aam dalam memotivasi peserta belajar menulis malam ini. Semoga semua peserta dapat menghasilkan karya yang berbuah manis.
Terima kasih Bu Aam.......

"Sukongan Emas"

Saya seorang tenaga pengajar di sekolah ternama di kepulauan Bangka. Hari-hari dilewati bersama teman-teman seprofesi dengan berbagai macam rasa. Teman-teman sesama guru di sekolahku berasal dari daerah yang berbeda-beda ada yang berasal dari Palembang, Padang, Jawa, Bangka, bahkan ada yang dari Kalimantan Selatan. Saya sendiri bingung dari mana saya berasal karena ayah kelahiran dari Salatiga, ibu dilahirkan di Padang sementara saya dilahirkan di kota Pangkalpinang, dan seandainya saya mau mudik tujuan nya ke Palembang, orang manakah saya..? Hem .... Orang Indonesia saya menjawab disaat muncul pertanyaan itu.

Rutinitas yang kami jalankan di sekolah mulai masuk jam 07.00 WIB pagi sampai selesai jam 15.20 WIB, sehingga aku sampai ke rumah hampir jam 16.00 WIB, karena jarak sekolah ke rumah lumayan jauh dan lalulintas nya sangat ramai. Selama satu minggu kami jalankan aktivitas dari hari Senin sampai hari Jumat seperti itulah kegiatan kami sebagai seorang guru yang mendidik siswa-siswi untuk menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. Selain mengajar di kelas kami juga memiliki tanggung jawab sebagai wali kelas yang mengkoordinir siswa dan memfasilitasi hubungan siswa dengan pihak sekolah. Sebagai jasa jerih payah kami mendapatkan honor setiap satu bulan sekali, disamping gaji yang kami terima setiap bulan. 

Selama masa yang lalu honor wali kelas selalu habis dibelanjakan tak bersisa. Muncul dalam pikiran saya sebagai seorang ibu-ibu yang suka pada kegiatan arisan aku memberi usul kepada teman-teman bagaimana kalau kita kumpulkan uang. Tetapi uang yang dikumpulkan kita belikan berupa emas, sehingga uang tidak habis tetapi ada barang yang bisa kita jadikan untuk investasi, sebagai perhiasan dan apabila kita memerlukan uang, emas itu dapat kita jual atau kita uangkan.

Beberapa teman menyetujui usul itu sehingga kami mengumpulkan guru-guru yang berminat untuk mengikuti arisan emas tersebut. Kalau saya menyebutnya sebagai sukong artinya dalam bahasa Indonesia sumbangan karena pada prinsipnya, uang yang dibayarkan setiap bulan tidaklah selalu sama. Apabila harga emas dari toko emas langganan naik, kita sesuaikan sumbangannya dengan harga yang naik tetapi apabila harganya turun kita sesuaikan pula dengan harga yang turun. Prinsip dalam sukong emas ini adalah keterbukaan, sehingga tidak ada yang dirugikan.

Awalnya peserta yang mengikuti sukong emas berjumlah 10 orang dan apabila ada yang dapat dia akan mendapat cincin emas seberat 10 mata. Kalau di daerah kami ukuran emas itu berupa "mata" biasanya harga satu mata emas berkisar antara Rp.300.000 samapai Rp.335.000. Bergiliran teman yang dapat dari nomor 1 sampai nomor 10, disaat ada yang mendapatkan giliran dapat sukongan emas, kami akan pergi beramai-ramai bersama teman di saat jam kosong mengunjungi toko emas langganan menaiki transportasi on line dengan hati bahagia sambil refreshing.

Berhubung rutin setiap bulan mengunjungi toko emas tersebut, sehingga wajah saya sudah dikenal oleh "Ako" (panggilan pada laki-laki yang lebih tua umurnya dalam bahasa cina) karena keseringan saya mengunjungi toko emas, jadi penjualnya pun sudah hafal dengan kedatangan saya.

Setelah selesai sumbangan untuk 10 mata ternyata kami dapat merasakan manfaatnya, daripada mendapat uang honor habis dengan begitu saja lebih baik kalau mendapatkan cincin, sehingga bisa untuk jadi simpanan, bisa dipakai sebagai perhiasan, dan bisa dijual apabila ada keperluan.

Arisan atau sumbangan emas ini menurut kesepakatan bersama, berlanjut dan pesertanya menjadi 15 orang sehingga disaat mendapat nomor giliran dapat sumbangan emas, besaran yang didapat sebesar 15 mata. Kurang lebih selama 10 bulan sumbangan emas ini terselesaikan. Bagi kawan-kawan yang dapat giliran sukong emas, tentu merasa bahagia karena dapat memakai cincin seberat 15 mata, apabila diuangkan kurang lebih mendapat sebesar Rp.5.000.000.

Inilah salah satu bentuk kebersamaan kami disela aktivitas dari pagi sampai sore di sekolah. Dan kegiatan ini menjadi hiburan, bahan candaan, serta cerita dan seru-seruan pada saat kebersamaan dengan kawan di sekolah. Ada teman yang berharap sukongan emas ini dapat berlanjut, karena pada prinsipnya kita tidak akan rugi menjadikan emas sebagai alat investasi. Bahkan dapat memberikan keuntungan apabila kita simpan dan dalam waktu yang agak lama, baru kita jual karena semakin lama harga emas semakin naik.

Semoga selamanya hingga sampai masa yang akan datang persahabatan Kami selalu erat walau ditengah kesibukan dan rutinitas yang padat. Pada prinsipnya hidup ini harus kita jalani dengan hati bahagia, karena dengan hati bahagia segala beban akan terasa ringan. Lelah yang kita rasakan bisa menjadi amal ibadah untuk akhirat nanti.

Kamis, 14 Oktober 2021

"Inner Beauty"



Cantik...., Itu biasa jadi obralan mata liar memandang
Indah...., Lekuk meliuk bak aliran sungai yang sejuk
Menarik...., Buat nyaman berdampingan bagai sejoli tak terpisahkan
Menggoda..., Jiwa goncang bila lama memandang

Aku bukan itu.. itu.. dan itu..
Sederhana berhiaskan senyuman manis yang ikhlas
Santun berlaku tak sakiti, bagai mawar indah dipandang duri tajam menusuk
Apa adanya tanpa basa basi penuh intrik menggoda kucing belang siap mangsa
Laku tak tampak bagai juara yang senang puja puji dunia

Beginilah aku bila kau mengerti...
Hanya ingin selalu berbagi ceria, cerita dan cinta pada sahabat dengan keikhlasan Allah semata
Tebar kedamaian bagai kelopak bunga gugur dimusim semi
Padamkan bara api membara dalam hati merana 
Teduh pandang, lembut sapa saat hati tertantang
Syukuri kehidupan pada sang Maha lukis takdir insan..


Rabu, 13 Oktober 2021

Menulis Semudah Ceplok Telur

Judul : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume ke : 5
Tanggal : 13 Oktober 2021
Gelombang : 21
Tema : Menulis Semudah Ceplok Telur
Narasumber : Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, S.H.


Malam.... Ingin ku gapai pekatmu..
Ku nikmati indahnya pesona bintangmu..
Peluk hangat keharuanmu di kala sepi
Mendayu.. merayu.. hanyutkan keegoanku 
disiang hari..


Alhamdulillah ya Allah... Kupanjatkan puji dan syukur atas kehadiratmu, hingga saat ini saya masih diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan belajar menulis hari kelima ini dengan diawali sapaan santun Bapak Dail sebagai moderator dan dilanjutkan dengan salam hangat dari narasumber Ibu Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, S.H dengan materi "Menulis Semudah Ceplok Telur".

Dahsyat sekali tema materi malam ini, rasa tak percaya saya membacanya... Menulis Semudah Ceplok Telur ? Pertanyaan lugas ini berkali kali tergiang di dalam pikiran. Karena anggapan ini masih jauh dari bayangan saya. Selama ini saya beranggapan menulis adalah kegiatan yang memerlukan waktu khusus yang harus dipersiapkan dan dengan materi yang lengkap barulah saya dapat menulis. Tapi anggapan saya benar-benar dimentahkan oleh Ibu Lilis.
"Tuk byar... Telur di ketuk, langsung masuk penggorengan siap disajikan", ini perkataan Bu Lilis  *Beberapa buku yang ditulis sahabat literasi se-Indonesia, dan semudah ceplok telur*. Setiap penulis harus memiliki keunikan masing-masing hal ini juga disampaikan Bu Lilis dalam menjawab pertanyaan dari peserta.

Menurut Bu Lilis tema malam ini adalah motivasi menulis yang diberikan kepada siapa saja yang ingin menjadi penulis hebat dunia. Saya mencoba mencerna ungkapan Bu Lilis, semoga saya juga dapat beranggapan menulis tidak sulit, menulis sangat mudah, semudah ceplok telur.

Saya pahami materi berikut nya.. ternyata benar agar kita dapat dikenang orang sepanjang hayat kita harus menghasilkan karya-karya yang dapat dinikmati dan memberikan manfaat bagi orang lain. Dengan menulis tentunya akan terukir nama kita pada karya tersebut semoga menjadi amal ibadah serta akan dikenang walaupun kita telah tiada.

Memang benar hadist ini dapat dijadikan alasan tepat untuk kita menulis, sebagai bukti nyata Al Qur'an masih dapat kita baca, pahami, bahkan kita amalkan karena pada zaman dahulu Wahyu yang berupa ayat-ayat yang disampaikan malaikat Jibril kepada nabi Muhammad, dicatat oleh para sahabat, kemudian lembaran-lembaran itu dikumpulkan dengan izin Allah menjadi kitab suci Al-Qur'an.

Tiga hal ini merupakan ungkapan yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh saya, bahwa benar yang menggerakkan pensil untuk menulis itu adalah tangan kita, jadi kita memang harus memiliki niat yang kuat sehingga kita memiliki keinginan untuk menulis. Dalam menulis banyak hal yang akan kita temui, tentu untuk menjadi penulis yang baik kita harus banyak belajar dan membaca sehingga dapat mengasah kemampuan kita. Apabila dalam menulis kekurangan yang kita rasakan dapat diperbaiki dengan jeda waktu yang ada, tentu semakin sering kita menulis kita dapat mengetahui apa yang menjadi kekurangan dalam tulisan kita dan segera kita perbaiki. 

Bu Lilis mengatakan menulis pakai hati sehingga sampai kepada pembaca ungkapan hati kita, karena dengan hati yang bersih pikiran kita juga akan bersih dan menghasilkan karya-karya indah yang bisa dinikmati pembaca.

Ungkapan Bu Lilis " Menulis adalah berteriak pada dunia tanpa suara". Sungguh benar apa yang dikatakan Bu Lilis dengan menulis kita dapat menyampaikan ungkapan rasa, isi hati, perasaan yang tak dapat kita ungkapkan dengan kata-kata. Dapat berupa cerpen, pantun, puisi bahkan artikel yang memberikan informasi kepada pembacanya.

Pembelajaran malam ini menurut saya "amazing" tentu para peserta semakin termotivasi untuk selalu menulis, begitu banyak pertanyaan telah dijawab dengan lugas, tepat, penuh makna oleh Bu Lilis sebagai narasumber.

Semakin kecil rasa diri ini setelah melihat karya-karya hebat dari pemateri yang mengisi belajar menulis asuhan OmJay ini. Rasa terlambat mengapa baru sekarang saya mengenalinya. Tetapi muncul keyakinan dalam hati... Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Hal ini bagi saya dapat dijadikan pecut untuk saya selalu menulis dan terus menulis untuk meluangkan apa yang ada dalam pikiran saya. Terima kasih Bu Lilis atas motivasi berharga ini, semoga kedepannya saya dapat menghasilkan karya-karya yang dapat memberikan manfaat bagi orang banyak...



Selasa, 12 Oktober 2021

"Lelah Menjadi Lillah"

Setiap hari berjibaku kaku tak bisa menolak
Jalani rutinitas manis temui insan beranjak dewasa yang menanti
Raut wajah bahagia selalu senyum sumringah
Walau takdir sesaat hinggapi masalah

Langkah lurus penuh semangat sampai tujuan
Ruang kotak, telah dinanti insan penuh harapan
Sapa hangat tatapan lugu anak bangsa
Alirkan ilmu berguna untuk masa depan

Perlahan detik waktu berjalan tiada henti
Pagi mulai, siang jalani nantikan petang
Begitu rutinitas dilalui sepenuh hati
Haus lapar kuat bukan alasan
Demi harapan insan muda sandarkan bahu ikhlas utama
Demi Raih Lelah menjadi Lillah..


Senin, 11 Oktober 2021

Menulis Buku dari Karya Ilmiah

Judul : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume ke : 4
Gelombang : 21
Tanggal : 11 Oktober 2021
Tema : Menulis Buku dari Karya Ilmiah
Nara sumber : Noralia Purwa Yunita, M.Pd


Semilir angin berbisik merayu semangat ku untuk memulai mengikuti belajar menulis malam ini, tanpa aku ketahui sebelumnya bahwa moderator malam ini adalah seorang teman yang telah memberikan motivasi kepada kami untuk mengikuti kegiatan belajar menulis di bawah asuhan OmJay yaitu ibu Rosminiyati, S.Pd. Di awal pembukaan beliau memberikan semangat mengenai pengalamannya untuk dapat menulis sehingga dapat menghasilkan beberapa buku antalogi dan beberapa karya yang dapat bermanfaat bagi orang lain.

Tidak berapa lama kemudian Bu Ros memperkenalkan pemateri malam ini adalah Ibu Noralia, seorang ibu muda yang memiliki banyak pengalaman dan kemampuan menghasilkan karya-karya yang luar biasa. Adapun karya yang beliau hasil kan adalah mengubah tesis dan best practice menjadi buku yang bisa dinikmati banyak orang. Sungguh menurut saya ini karya yang luar biasa.

Muncul semangat saya bertambah besar untuk mengikuti materi malam ini dengan harapan tersimpan PTK saya yang telah dibuat pada tahun 2017 untuk saya buat menjadi buku atau jurnal seperti beliau. 
Terselip pertanyaan dalam benak ini yang diwakili oleh moderator, "Lalu bagaimana proses menulis buku dari karya ilmiah ini?"
Menurut ibu Noralia tahap-tahap nya adalah  
1. "UBAH JUDUL"
*Judul karya ilmiah versi buku hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan materi, subjek, tempat penelitian. Sebagai contoh 
Judul Tesis, "Pengembangan Modul Berbasis Riset pada Materi Reaksi Redoks untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Siswa Kelas X SMA"
Ketika diubah menjadi judul buku menjadi "Kiat Menulis Modul Berbasis Riset" 
Contoh berikutnya judul best practice  "Efektivitas Pembelajaran Berbasis Gamifikasi Pada Peningkatan Aktivitas dan Minat Belajar Siswa" Ketika dikonversi menjadi judul buku menjadi:
"Gamifikasi, Membuat Belajar Seasyik Bermain Games".

Dapat dilihat dari contoh judul di atas, objek/fokus penelitian Tesis terletak pada *pengembangan / pembuatan modul*. Jadi ketika diubah menjadi judul buku, sesuaikan dengan fokus penelitian itu.Tinggal menambah kata seperti KIAT, JURUS, STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lainnya agar menjadi judul popular.

Sempat berhenti sejenak pikiran ku ternyata tak semudah yang aku pikirkan, karena untuk mengubah judul saja harus memilih kata-kata yang menarik supaya buku yang kita buat ada peminat untuk membacanya. Aku ikuti saja bagaimana kelanjutannya, seakan terhipnotis takjub dengan materi yang disampaikan malam ini. 
Langkah selanjutnya menurut Bu Noralia 
2. "UBAH DAFTAR ISI"
*Biasanya untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa 
BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah
BAB 2 Landasan teori
Bab 3 Metode penelitian yang berisi rumus2 statistika
Bab 4 Hasil dan pembahasan
Bab 5 Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Menurut Bu Noralia Boleh juga mengembangkan materi dari bab 2 di KTI.
Sebagai contoh bab 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi
2.1. Hasil belajar
2.2. Media pembelajaran
2.3. Modul
2.4. Metode pembelajaran
2.5 Pembelajaran berbasis riset
ketika menjadi buku dapat dibuat menjadi beberapa bab yaitu
*Sub bab 2.1. hasil belajar menjadi bab 2 buku*
Bab 2 TEORI BELAJAR
2.1. Belajar
2.2. Permasalahan dalam pembelajaran
2.3. Hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
*Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku*
Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN
3.1. Pengertian media
3.2. Jenis media
3.3. Manfaat media
*Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku*
Bab 4 mengenal modul 
4.1.Pengertian modul
4.2. Karakteristik modul
4.3.Sistematika modul
4.4. Kelebihan modul
Lakukan hal tersebut hingga sub bab pada karya ilmiah selesai dibahas menjadi bab baru pada buku

Ya Allah..., ada rasa penasaran ikuti materi ini, bagiku sungguh ini materi tingkat dewa, begitu berat rasanya materi ini dibandingkan dengan materi hari - hari sebelumnya... Dengan legowo (bahasa Jawa) ku ikuti lagi.
Bu Noralia menyampaikan dengan demikian hanya dari bab 2 KTI saja, kita sudah dapat menuliskan/ mengubahnya menjadi *beberapa bab* dalam buku. Jadi, perbanyak penjelasan teori dari bab 2 karya ilmiah dan juga hilangkan rumus statistika yang biasanya ada di bab 3 karya ilmiah.

3. "UBAH SEDIKIT ISI KARYA ILMIAH"
*Hilangkan semua kata "penelitian, laporan PTK, laporan skripsi" dahn lainnya yang biasanya ada di karya ilmiah
Boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. Cukup grafik yang penting saja. Grafik lain yang tidak ditampilkan, ubah dalam bentuk kalimat
Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku.

Malam semakin larut... Masih berjibaku dengan HP ku di dalam peraduan yang belum bisa pejamkan mata karena masih penasaran dengan materi ini. Dilanjutkan oleh Bu Noralia bahwa Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book, atau karya ilmiah lainnya. Namun, hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut

4. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan Dengan aturan Penerbit. Untuk isi dari karya ilmiah versi buku tidak melulu dan harus menampilkan data hasil penelitian.
Sebagai contoh buku daftar isi buku gamifikasi tidak saya sertakan hasil penelitian nya karena fokus saya dalam buku tersebut adalah membahas tentang bagaimana membuat aplikasi gamifikasi dan bagaimana penerapannya dalam pembelajaran. 
 
Ya Allah... Doaku dalam hati, semoga aku bisa menulis karya ku seperti Ibu Noralia..
Jadi pada intinya, sebelum mengkonversi karya Ilmiah yang bapak ibu miliki, tentukan *FOKUS/TOPIK* yang akan dibahas secara detail dalam buku itu. Apakah pada perancangannya, penerapannya, aplikasinya atau yang lainnya. Jika sudah maka akan lebih mudah mengubah karya ilmiah itu. Dan satu lagi yang terpenting, isi buku jangan sampai sama persis dengan isi dari karya ilmiah. Kita bisa menggunakan teknik parafrase atau teknik lainnya agar tidak ada kesamaan kalimat pada buku ini. Karena jika ada kesamaan, maka akan terjadi yang namanya self plagiarisme
Agar karya ilmiah kita memiliki manfaat yang lebih, maka dapat diubah ke dalam bentuk buku. Fungsinya agar dapat dibaca oleh para pengajar lainnya. Ini lebih baik daripada berbagi file laporan karya ilmiah kita. Jika karya ilmiah kita dibukukan, selain memberikan manfaat dalam berbagi ilmu, buku karya ilmiah karya kita juga akan memiliki ISBN. Ini sangat penting dan mungkin dibutuhkan bagi pengajar untuk menambah nilai angka kredit. Selian itu, karya kita juga tidak akan lekang oleh waktu tentang kebermanfaatannya. Inilah materi yang disampaikan Bu Noralia, sangatlah padat dan penuh banyak hal yang harus kita pahami dan kita mengerti supaya dapat menulis seperti beliau.

Dalam sesi tanya jawab saya mencoba bertanya dan masih banyak lagi pertanyaan dari peserta lain yang dengan tepat dan lugas dijawab ibu Noralia.
Semoga malam ini merupakan malam indah dalam menuju harapan untuk berkarya dalam menulis sesuai dengan tujuan Bu Noralia, supaya PTK yang kita buat dapat dibaca oleh semua orang dan memberikan manfaat bagi orang banyak.